Ada juga faktor genetik yang mempengaruhi cara kita memproduksi dan merasakan bau tubuh.
Beberapa orang secara genetik memproduksi lebih banyak keringat dan bakteri yang menyebabkan bau, sementara yang lain mungkin lebih sedikit.
Selain itu, gen tertentu juga mempengaruhi cara kita merespon bau tertentu.
Kebiasaan kebersihan juga memainkan peran penting dalam bagaimana seseorang merasakan bau tubuhnya.
Orang yang memiliki kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dengan baik mungkin lebih jarang mengalami bau ketiak yang kuat, sehingga ketika bau muncul, mereka mungkin tidak langsung menyadarinya.
Makanan tertentu dapat mempengaruhi bau tubuh.
Konsumsi bawang putih, rempah-rempah, atau makanan dengan bau tajam lainnya dapat mempengaruhi bau keringat seseorang.
Jika seseorang terbiasa dengan makanan-makanan ini, mereka mungkin tidak menyadari bahwa bau tersebut juga mempengaruhi bau ketiak mereka.
Bagi banyak orang, bau ketiak mungkin tidak menjadi prioritas utama.
Mereka mungkin lebih fokus pada aspek lain dari penampilan atau kebersihan mereka, sehingga bau ketiak tidak terlalu diperhatikan, meskipun sebenarnya ada.
Tidak menyadari bau ketiak sendiri adalah hal yang normal dan dapat dijelaskan melalui berbagai faktor ilmiah dan psikologis.
Baca Juga: Mengatasi Ketiak Hitam Tanpa Laser dengan Bahan Murah Meriah, Salah Satunya Kunyit
Mulai dari adaptasi olfaktori, sensitivitas penciuman, hingga faktor genetik dan kebiasaan, semua berkontribusi terhadap fenomena ini.
Namun, penting untuk tetap memperhatikan kebersihan pribadi dan menjaga kebersihan tubuh untuk mencegah bau yang tidak diinginkan dan tetap merasa nyaman sepanjang hari.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR