1.000 hari pertama kehidupan, yang meliputi masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, adalah periode yang sangat krusial untuk perkembangan anak.
Pada periode ini, sel-sel tubuh, terutama otak dan organ lainnya, berkembang dengan sangat cepat.
Kekurangan gizi atau paparan infeksi pada masa ini dapat menyebabkan dampak yang tidak bisa diperbaiki setelah masa tersebut berlalu, yang membuat stunting tidak bisa disembuhkan.
Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis yang berlangsung dalam jangka waktu lama.
Meskipun anak-anak yang stunting bisa mendapatkan gizi yang lebih baik di kemudian hari, tubuh mereka tidak dapat mengembalikan perkembangan yang terlewatkan.
Ini karena tubuh telah melewati masa-masa penting di mana pertumbuhan dan perkembangan yang optimal seharusnya terjadi.
Anak-anak yang mengalami stunting berisiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan di masa dewasa, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Risiko-risiko ini juga sulit untuk dihilangkan karena kerusakan pada organ dan sistem tubuh telah terjadi sejak dini, menjadikan stunting sebagai kondisi yang tidak dapat disembuhkan.
Salah satu dampak yang paling serius dari stunting adalah terganggunya perkembangan otak, yang mengakibatkan keterlambatan kognitif.
Anak-anak yang stunting cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dan kesulitan dalam proses belajar.
Sekalipun anak menerima pendidikan dan gizi yang lebih baik di kemudian hari, kerusakan yang sudah terjadi pada perkembangan otaknya tidak bisa sepenuhnya dipulihkan.
Baca Juga: Bahaya Jika Anak Stunting Tidak Segera Diberi Penanganan Tepat
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR