Anak yang stunting memiliki sistem imun yang lebih lemah, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Kekebalan yang lemah ini sering kali tidak bisa diperbaiki sepenuhnya meskipun asupan gizi ditingkatkan di kemudian hari.
Meski ada beberapa intervensi yang dapat membantu memperbaiki sebagian kecil dampak stunting, upaya ini biasanya hanya efektif jika dilakukan dalam masa pertumbuhan kritis.
Setelah periode ini berlalu, perbaikan yang bisa dilakukan sangat terbatas.
Mengingat stunting tidak bisa disembuhkan, pencegahan menjadi kunci utama.
Upaya untuk memastikan gizi yang baik selama kehamilan dan masa awal kehidupan anak sangat penting untuk mencegah stunting dan dampak jangka panjangnya.
Stunting memperburuk ketidaksetaraan sosial, karena anak-anak dari keluarga miskin lebih rentan mengalami stunting.
Kondisi ini memperparah ketimpangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Mengatasi stunting memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Tantangan ini membuat penanganan stunting menjadi sangat kompleks dan membutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional.
Stunting sering kali digunakan sebagai indikator kesehatan masyarakat karena mencerminkan kualitas gizi, sanitasi, dan perawatan kesehatan di suatu wilayah.
Baca Juga: Pengaruh Stunting pada Pertumbuhan dan Kemampuan Berpikir Anak
Angka stunting yang tinggi menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR