Beberapa anak perempuan yang kehilangan figur ayah mungkin mencoba untuk mendapatkan perhatian atau validasi melalui prestasi.
Mereka bisa menjadi overachiever atau perfeksionis, merasa bahwa mereka harus selalu sempurna dan berhasil dalam segala hal untuk mendapatkan penerimaan atau pujian yang mereka rindukan.
Keinginan ini bisa berasal dari kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk merasa dicintai dan dihargai oleh figur ayah yang hilang.
Perilaku ini bisa memberikan tekanan emosional yang besar dan berpotensi menyebabkan stres atau burnout.
Kehilangan figur ayah dapat mempengaruhi harga diri dan self-worth anak perempuan.
Mereka mungkin merasa tidak berharga, tidak dicintai, atau merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian.
Perasaan ini sering kali berasal dari keyakinan bahwa jika ayah mereka meninggalkan mereka, baik secara fisik maupun emosional, maka mereka mungkin tidak cukup baik.
Rendahnya harga diri ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial, akademis, dan profesional.
Salah satu ciri yang sangat umum adalah pencarian figur ayah dalam hubungan romantis atau persahabatan.
Anak perempuan yang mengalami "daddy issues" mungkin cenderung tertarik pada pria yang lebih tua atau mereka yang memiliki sifat-sifat keayahan, berharap bisa menemukan kenyamanan, perlindungan, dan dukungan yang hilang.
Mereka mungkin mencari dalam pasangan hal-hal yang seharusnya mereka dapatkan dari ayah mereka, seperti bimbingan, pengertian, dan kasih sayang.
Baca Juga: Syahrini Melahirkan Anak Pertama, Ini Nama Anak Perempuan Syahrini
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR