Nakita.id - Dehidrasi pada bayi bisa berdampak serius, termasuk pada gangguan fungsi organ hingga berujung kematian.
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan.
Pada bayi, dehidrasi dapat terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa karena ukuran tubuh mereka yang lebih kecil dan ketergantungan penuh pada asupan cairan, terutama air susu ibu (ASI) atau susu formula.
Dehidrasi pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti demam, diare, muntah, atau kurangnya asupan cairan.
Bayi sangat rentan terhadap dehidrasi karena tubuh mereka memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar 75% hingga 80% dari total berat tubuh.
Ketika kehilangan cairan yang signifikan, tubuh bayi tidak dapat berfungsi dengan baik, yang dapat memengaruhi organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal.
Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk ketidakseimbangan elektrolit, syok, dan bahkan kematian.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah dampak dehidrasi pada bayi.
Sebagai orang tua, penting untuk waspada terhadap tanda-tanda dehidrasi pada bayi.
Beberapa tanda-tanda ini bisa sangat halus, sehingga perlu perhatian ekstra. Berikut adalah beberapa tanda dehidrasi pada bayi yang harus diwaspadai:
1. Popok Kering dalam Waktu Lama
Baca Juga: Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal Usai Alami Dehidrasi, Ini Bahaya Dehidrasi pada Bayi
Salah satu tanda awal dehidrasi pada bayi adalah penurunan frekuensi buang air kecil.
Jika bayi tidak buang air kecil dalam waktu 6 hingga 8 jam, atau popok mereka tetap kering untuk waktu yang lama, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak mendapatkan cukup cairan.
2. Mulut dan Bibir Kering
Mulut dan bibir bayi yang tampak kering atau pecah-pecah adalah tanda bahwa tubuh mereka kekurangan cairan.
Biasanya, mulut bayi yang sehat akan tampak lembab.
3. Tangisan Tanpa Air Mata
Bayi yang mengalami dehidrasi mungkin akan menangis tanpa mengeluarkan air mata.
Ini adalah tanda bahwa tubuh mereka tidak memiliki cukup cairan untuk menghasilkan air mata.
4. Mata dan Ubun-Ubun Cekung
Mata yang tampak cekung atau ubun-ubun (bagian lunak di atas kepala bayi) yang terlihat cekung adalah tanda dehidrasi yang lebih serius.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh kehilangan banyak cairan.
5. Lemas dan Lesu
Bayi yang lemas, lesu, atau tampak kurang berenergi bisa jadi mengalami dehidrasi.
Mereka mungkin tampak tidak tertarik pada aktivitas yang biasanya mereka sukai dan lebih banyak tidur dari biasanya.
6. Kulit Tidak Elastis
Kulit bayi yang sehat biasanya elastis dan akan segera kembali ke posisi semula setelah dicubit lembut.
Namun, pada bayi yang mengalami dehidrasi, kulit mungkin lambat untuk kembali ke posisi semula setelah dicubit.
7. Denyut Nadi Lemah
Dehidrasi dapat menyebabkan denyut nadi yang lemah dan cepat. Jika Moms merasa denyut nadi bayi lebih cepat dari biasanya, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh mereka sedang berusaha untuk mengimbangi kekurangan cairan.
Dehidrasi pada bayi adalah kondisi serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Sebagai orang tua, memahami tanda-tanda dehidrasi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu melindungi bayi dari bahaya dehidrasi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika kalian merasa khawatir tentang kondisi kesehatan bayi, terutama jika mereka menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
Baca Juga: Pengaruh Asam Lambung pada Kualitas ASI, Salah Satunya Dehidrasi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR