Nakita.id - Moms harus tahu bagaimana cara memulihkan percaya diri anak yang mengalami bullying di sekolah. Yuk simak!
Bullying adalah masalah serius yang sering terjadi di lingkungan sekolah.
Banyak anak yang menjadi korban bullying merasa takut, cemas, dan bahkan kehilangan kepercayaan diri.
Bagi anak-anak, bullying dapat berdampak negatif tidak hanya pada aspek emosional, tetapi juga psikologis dan akademis.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk membantu memulihkan kepercayaan diri anak yang mengalami bullying.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara memulihkan kepercayaan diri anak yang telah menjadi korban bullying di sekolah.
Dengan langkah-langkah yang tepat, anak bisa kembali merasa aman, dihargai, dan memiliki keyakinan terhadap dirinya sendiri.
Langkah pertama dalam memulihkan kepercayaan diri anak yang mengalami bullying adalah dengan memberikan dukungan emosional yang kuat.
Anak yang di-bully sering merasa sendirian, tidak berdaya, dan malu atas apa yang mereka alami.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan keluarga untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian.
Dengarkan tanpa menghakimi: Biarkan anak bercerita tentang pengalamannya. Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa langsung memberikan solusi atau menghakimi situasi. Ini akan membuat anak merasa didengar dan dihargai.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus dr Aulia Risma, Sang Ibu Sudah Sering Melapor ke Undip Sejak 2022
- Validasi perasaan mereka: Akui bahwa apa yang mereka rasakan itu normal dan wajar. Katakan bahwa perasaan takut, sedih, atau marah adalah reaksi yang bisa dimengerti mengingat situasi yang mereka hadapi.
- Tunjukkan kasih sayang: Pelukan, kata-kata positif, dan waktu berkualitas bersama dapat memberikan anak perasaan aman dan dicintai.
Mengajarkan anak cara menghadapi bullying adalah salah satu langkah penting untuk memulihkan kepercayaan diri mereka.
Bullying seringkali membuat anak merasa tidak berdaya, sehingga mengajarkan keterampilan untuk melawan atau menghindari situasi ini dapat membantu mereka merasa lebih kuat.
- Ajari untuk berbicara dengan tegas: Latih anak untuk berbicara dengan tegas kepada pelaku bullying.
Kalimat seperti "Berhenti, aku tidak suka!" bisa memberi sinyal kepada pelaku bahwa anak tidak akan menjadi target yang mudah.
- Ajari untuk mencari bantuan: Pastikan anak tahu bahwa mencari bantuan dari orang dewasa adalah tindakan yang benar.
Jika mereka merasa tidak mampu mengatasi situasi sendiri, guru, konselor sekolah, atau orang tua harus dilibatkan.
- Ajarkan anak untuk mengabaikan: Dalam beberapa kasus, mengabaikan pelaku bullying juga bisa menjadi solusi efektif.
Jika pelaku tidak mendapatkan respons yang diharapkan, mereka mungkin kehilangan minat untuk melanjutkan aksi bullying.
Membangun keterampilan sosial adalah cara lain yang efektif untuk memulihkan kepercayaan diri anak yang mengalami bullying.
Baca Juga: BERITA POPULER: Tersebar Voice Note Dokter Aulia Korban Bullying hingga Penjelasan Apa Itu MPox
Dengan keterampilan sosial yang baik, anak dapat menjalin hubungan positif dengan teman sebaya, yang dapat mengurangi risiko bullying di masa depan.
- Dorong partisipasi dalam aktivitas kelompok: Libatkan anak dalam kegiatan yang melibatkan banyak anak lain, seperti klub hobi, tim olahraga, atau kegiatan ekstrakurikuler.
Ini akan memberi mereka kesempatan untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman-teman sebaya.
- Latih komunikasi asertif: Anak perlu belajar bagaimana mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang jelas dan percaya diri tanpa merasa takut dihakimi.
Komunikasi asertif juga dapat membantu anak membela diri mereka dengan cara yang sehat.
- Ajarkan empati dan kepedulian: Anak yang mampu merasakan empati terhadap orang lain cenderung lebih percaya diri dalam hubungan sosial mereka.
Mengajari anak untuk peduli dan membantu teman-temannya juga dapat membuat mereka merasa dihargai dalam lingkungan sosialnya.
Memulihkan kepercayaan diri anak setelah bullying juga bisa dilakukan dengan melibatkan mereka dalam kegiatan yang membuat mereka merasa baik tentang diri mereka sendiri.
Pilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat anak, sehingga mereka bisa merasakan pencapaian dan kepuasan.
- Olahraga: Kegiatan fisik seperti olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan mood dan rasa percaya diri.
Anak-anak yang aktif dalam olahraga sering merasa lebih kuat dan berdaya secara fisik dan emosional.
Baca Juga: Tipe Anak yang Rentan Jadi Korban Bullying, Salah Satunya Pendiam dan Rendah Diri
- Kreativitas: Aktivitas kreatif seperti melukis, menulis, atau bermain musik bisa membantu anak mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang positif.
Selain itu, keterampilan baru yang mereka pelajari dapat memberi mereka rasa pencapaian.
- Tantangan baru: Berikan anak tantangan yang bisa mereka atasi, seperti memecahkan teka-teki, menyelesaikan tugas-tugas di rumah, atau belajar keterampilan baru.
Setiap pencapaian kecil akan membantu mereka merasakan keberhasilan dan membangun kepercayaan diri mereka.
Anak sering kali meniru apa yang mereka lihat pada orang tua atau pengasuh mereka.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memberikan contoh bagaimana berperilaku percaya diri dan tegar menghadapi masalah.
- Tunjukkan sikap positif: Cobalah untuk selalu bersikap positif dan optimis di depan anak. Jika anak melihat bahwa Moms dapat mengatasi masalah dengan baik, mereka akan cenderung meniru perilaku tersebut.
- Ajari cara mengelola stres: Kadang-kadang, bullying bisa membuat anak merasa stres atau cemas. Ajari mereka cara-cara sehat untuk mengelola stres, seperti bernapas dalam-dalam, bermeditasi, atau melakukan aktivitas relaksasi lainnya.
Jika kepercayaan diri anak sangat terganggu akibat bullying, mungkin sudah saatnya untuk meminta bantuan dari profesional.
Psikolog anak atau konselor sekolah dapat membantu anak memproses pengalaman mereka dan memberikan strategi yang lebih spesifik untuk memulihkan kepercayaan diri mereka.
Memulihkan kepercayaan diri anak yang mengalami bullying di sekolah membutuhkan waktu dan usaha, tetapi sangat mungkin dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Baca Juga: Tanda Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Jangan Sampai Kecolongan
Dukungan emosional dari keluarga, keterampilan sosial, aktivitas yang meningkatkan rasa percaya diri, serta bantuan dari profesional dapat membantu anak kembali merasa berdaya dan aman.
Pastikan Moms selalu mendampingi anak dan memberikan contoh positif agar mereka bisa mengatasi tantangan ini dengan percaya diri.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR