Dengan keterampilan sosial yang baik, anak dapat menjalin hubungan positif dengan teman sebaya, yang dapat mengurangi risiko bullying di masa depan.
- Dorong partisipasi dalam aktivitas kelompok: Libatkan anak dalam kegiatan yang melibatkan banyak anak lain, seperti klub hobi, tim olahraga, atau kegiatan ekstrakurikuler.
Ini akan memberi mereka kesempatan untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman-teman sebaya.
- Latih komunikasi asertif: Anak perlu belajar bagaimana mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang jelas dan percaya diri tanpa merasa takut dihakimi.
Komunikasi asertif juga dapat membantu anak membela diri mereka dengan cara yang sehat.
- Ajarkan empati dan kepedulian: Anak yang mampu merasakan empati terhadap orang lain cenderung lebih percaya diri dalam hubungan sosial mereka.
Mengajari anak untuk peduli dan membantu teman-temannya juga dapat membuat mereka merasa dihargai dalam lingkungan sosialnya.
Memulihkan kepercayaan diri anak setelah bullying juga bisa dilakukan dengan melibatkan mereka dalam kegiatan yang membuat mereka merasa baik tentang diri mereka sendiri.
Pilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat anak, sehingga mereka bisa merasakan pencapaian dan kepuasan.
- Olahraga: Kegiatan fisik seperti olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan mood dan rasa percaya diri.
Anak-anak yang aktif dalam olahraga sering merasa lebih kuat dan berdaya secara fisik dan emosional.
Baca Juga: Tipe Anak yang Rentan Jadi Korban Bullying, Salah Satunya Pendiam dan Rendah Diri
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR