Salah satu alasan mengapa stunting selalu dikaitkan dengan tubuh pendek adalah karena kerusakan yang terjadi akibat stunting pada fase awal kehidupan sering kali bersifat permanen.
Meski intervensi gizi bisa dilakukan setelah anak berusia 2 tahun, dampak stunting pada pertumbuhan tinggi badan sulit diperbaiki.
Itulah sebabnya, anak yang mengalami stunting tetap lebih pendek dibandingkan teman-teman sebayanya, meski telah mendapatkan nutrisi yang lebih baik di kemudian hari.
Stunting bukan hanya sekadar masalah anak yang pendek, melainkan indikator gangguan perkembangan fisik dan mental akibat kekurangan nutrisi kronis.
Meskipun tidak semua anak pendek mengalami stunting, anak yang mengalami stunting pasti pendek karena pertumbuhan tulangnya terganggu secara signifikan sejak masa awal kehidupan.
Pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan anak, dengan memastikan asupan gizi yang cukup, lingkungan yang bersih, dan layanan kesehatan yang memadai.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR