Makanan seperti daging merah berlemak, makanan cepat saji, dan produk olahan susu berlemak tinggi bisa menyebabkan peningkatan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Kolesterol tinggi saat menyusui tidak selalu berdampak langsung pada bayi, tetapi kondisi ini bisa mempengaruhi kesehatan jangka panjang sang ibu.
Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi:
Peningkatan Risiko Penyakit Jantung: Kolesterol tinggi, terutama LDL, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke jika tidak diatasi dengan baik.
Aterosklerosis: Penumpukan kolesterol jahat dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis), yang membatasi aliran darah dan dapat memicu serangan jantung atau stroke.
Peradangan: Kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang berdampak buruk pada kesehatan ibu dalam jangka panjang.
Jika ibu menyusui mengalami kolesterol tinggi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol tanpa mempengaruhi produksi ASI atau kesehatan bayi:
Mengganti lemak jenuh dengan lemak sehat adalah langkah penting.
Ibu menyusui sebaiknya mengonsumsi sumber lemak sehat seperti:
Ikan berlemak seperti salmon dan sarden, yang kaya akan asam lemak omega-3.
Alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan yang kaya akan lemak tak jenuh.
Baca Juga: Bedakah Menyusui Bayi Prematur? Ini Tips Aman untuk Ibu Menyusui
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR