Anak-anak yang stunting seringkali mengalami stigma sosial karena perawakan mereka yang lebih pendek dibandingkan teman-temannya.
Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri, membuat mereka lebih rentan terhadap masalah emosional seperti depresi atau kecemasan, serta mempengaruhi interaksi sosial mereka.
Gangguan psikososial ini bisa berlanjut hingga dewasa, memengaruhi hubungan sosial dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat secara penuh.
Stunting pada skala nasional dapat menyebabkan generasi yang kurang berkualitas dalam hal kesehatan, pendidikan, dan kemampuan kerja.
Jika tidak ditangani dengan serius, stunting dapat menghambat perkembangan suatu negara karena generasi muda yang tidak tumbuh dengan optimal tidak mampu berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan.
Oleh karena itu, stunting juga dianggap sebagai salah satu ancaman serius bagi kemajuan sosial dan ekonomi suatu bangsa.
Mengingat dampak negatif stunting yang begitu besar, upaya pencegahan sangat penting dilakukan sejak dini.
Beberapa cara untuk mencegah stunting antara lain:
Pemenuhan Gizi Ibu Hamil: Asupan gizi yang baik selama kehamilan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin.
Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang kaya akan zat gizi, termasuk protein, zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin D.
Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif: Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal bayi.
Baca Juga: Penanganan Stunting yang Bisa Dilakukan Keluarga untuk Pecegahan Sejak Dini
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR