Mengambil jeda sejenak untuk berpikir secara jernih bisa membantu mengurangi ketegangan dan memastikan bahwa komunikasi yang terjadi lebih produktif.
Salah satu kesalahan umum yang terjadi dalam konflik adalah kecenderungan untuk saling menyalahkan.
Menuding pasangan sebagai penyebab masalah tidak akan menyelesaikan apapun, malah justru bisa membuat mereka merasa tersudut dan memperparah konflik.
Sebaliknya, fokuslah pada inti permasalahan. Gunakan kata-kata yang menggambarkan perasaan Moms tanpa harus menyalahkan.
Misalnya, daripada mengatakan "Kamu selalu tidak peduli!", Moms bisa mengatakan, "Aku merasa diabaikan ketika kita jarang menghabiskan waktu bersama."
Cara ini lebih efektif dalam menyampaikan keluhan Moms tanpa menimbulkan perasaan defensif dari pasangan.
Komunikasi yang baik dalam menyelesaikan konflik bukan hanya tentang bagaimana kita berbicara, tetapi juga bagaimana kita mendengarkan.
Mendengarkan dengan empati adalah keterampilan penting yang dapat membantu menenangkan konflik.
Cobalah untuk benar-benar mendengarkan perasaan dan sudut pandang pasangan tanpa menginterupsi atau langsung membantah.
Tunjukkan bahwa Moms menghargai apa yang mereka katakan, meskipun mungkin Moms tidak setuju.
Dengan demikian, pasangan akan merasa didengarkan dan dihargai, yang dapat mengurangi ketegangan dan membuka jalan menuju solusi yang lebih baik.
Baca Juga: 10 Tips Promil yang Aman dan Ampuh untuk Pasangan Tanpa Biaya Besar
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR