Kalimat seperti "Kamu selalu seperti ini" atau "Kamu tidak pernah peduli" sering kali muncul dalam argumen yang emosional.
Kalimat-kalimat ini tidak hanya memperburuk situasi, tetapi juga tidak akurat. Dalam kenyataannya, jarang sekali seseorang selalu atau tidak pernah melakukan sesuatu.
Menggunakan kata-kata absolut bisa membuat pasangan merasa tidak adil diperlakukan dan menutup diri dari diskusi.
Sebagai gantinya, fokuslah pada kejadian spesifik yang sedang dibahas dan hindari generalisasi yang tidak diperlukan.
Konflik sering kali membuat kita terjebak dalam pola pikir "siapa yang benar dan siapa yang salah."
Namun, dalam hubungan yang sehat, bukan tentang mencari siapa yang menang, melainkan bagaimana menemukan solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.
Daripada berfokus pada pembenaran diri sendiri, cobalah untuk berkolaborasi dengan pasangan untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
Dengarkan kebutuhan dan keinginan masing-masing, dan coba temukan jalan tengah yang bisa diterima bersama.
Dengan pendekatan ini, konflik bisa diubah menjadi kesempatan untuk tumbuh dan memperkuat hubungan.
Ketika konflik baru muncul, sering kali kita tergoda untuk mengungkit masalah-masalah lama yang sudah berlalu.
Hal ini biasanya terjadi ketika kita merasa frustrasi atau tidak sepenuhnya puas dengan penyelesaian masalah di masa lalu.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Kebiasaan Marah Tanpa Sebab pada Pasangan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR