Namun, mengungkit masa lalu hanya akan menambah bahan bakar pada api konflik dan memperburuk situasi.
Jika ada masalah lama yang belum terselesaikan, lebih baik membahasnya pada waktu yang berbeda, di luar konteks konflik saat ini.
Fokuslah pada penyelesaian masalah yang ada di depan mata terlebih dahulu, sebelum menumpuk masalah baru.
Selain kata-kata, bahasa tubuh juga memainkan peran penting dalam komunikasi saat konflik.
Sering kali, tanpa disadari, sikap tubuh seperti melipat tangan, mengernyitkan wajah, atau menghindari kontak mata dapat mengirimkan pesan negatif kepada pasangan.
Hal ini dapat membuat pasangan merasa diabaikan atau tidak dihargai, meskipun kita tidak berniat demikian.
Cobalah untuk tetap menjaga bahasa tubuh yang terbuka dan ramah. Berdirilah dengan sikap tubuh yang rileks, tatap mata pasangan dengan penuh perhatian, dan tunjukkan bahwa Moms benar-benar peduli dengan apa yang sedang mereka sampaikan.
Tidak ada hubungan yang sempurna, begitu pula dengan pasangan kita. Setiap individu memiliki kekurangan dan kesalahan, dan penting untuk menyadari bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari dinamika hubungan.
Ketika menghadapi konflik, terimalah bahwa tidak semuanya bisa sesuai dengan keinginan kita. Sebuah hubungan yang baik adalah tentang kompromi dan saling memahami.
Terkadang, menerima kekurangan pasangan dan belajar untuk hidup dengan perbedaan adalah solusi terbaik.
Jika konflik dalam hubungan semakin sering terjadi dan sulit diselesaikan, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan bantuan profesional.
Baca Juga: Rencana Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Setelah Menikah
Konseling pasangan dapat membantu membuka komunikasi yang lebih sehat dan memberikan panduan dalam menyelesaikan masalah yang lebih mendalam.
Seorang konselor atau terapis dapat membantu Moms dan pasangan menemukan cara-cara baru untuk berkomunikasi, serta memberikan perspektif yang lebih objektif dalam menangani konflik yang terus berulang.
Mengambil langkah ini bukan berarti hubungan Moms gagal, melainkan menunjukkan komitmen untuk memperbaiki dan mempertahankan hubungan dengan cara yang sehat.
Menghadapi konflik dengan pasangan adalah bagian yang tak terhindarkan dalam sebuah hubungan.
Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi dan menyelesaikan konflik tersebut.
Dengan cara yang tepat, konflik justru bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan, bukan memperburuknya.
Jaga komunikasi yang terbuka, hindari kata-kata yang menyakiti, dan berfokus pada solusi bersama. Dengan begitu, hubungan Moms akan menjadi lebih sehat dan harmonis.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR