Pada kasus kanker usus besar, tumor yang tumbuh di usus dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang, karena rasa tidak nyaman di perut dan pencernaan yang terganggu.
Salah satu tanda awal yang mungkin jarang disadari adalah anemia defisiensi besi.
Kehilangan darah dari rektum atau dalam tinja, yang terkadang terlalu sedikit untuk terlihat dengan mata telanjang, dapat menyebabkan anemia.
Gejala seperti kulit pucat, pusing, dan mudah lelah mungkin muncul tanpa disadari sebagai tanda dari kekurangan zat besi.
Jika anemia terjadi pada seseorang yang tidak memiliki faktor risiko lain, seperti menstruasi berat atau kekurangan gizi, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu penyebabnya.
Kanker usus besar memiliki potensi untuk disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal.
Salah satu cara yang paling efektif untuk mendeteksi kanker usus besar adalah melalui kolonoskopi, yaitu pemeriksaan visual terhadap usus besar menggunakan kamera kecil.
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar atau yang berusia di atas 50 tahun disarankan untuk rutin menjalani pemeriksaan kolonoskopi, bahkan jika mereka tidak mengalami gejala apapun.
Selain kolonoskopi, ada juga tes tinja yang dapat mendeteksi adanya darah samar yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Tes ini bisa menjadi langkah awal yang sederhana untuk mengetahui apakah ada kemungkinan kanker usus besar.
Gejala kanker usus besar sering kali dianggap remeh atau dikaitkan dengan masalah pencernaan biasa.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR