Industri hiburan di Korea Selatan dikenal sangat kompetitif dan menuntut.
Artis dituntut untuk selalu tampil sempurna, baik dari segi fisik maupun kemampuan, dengan standar yang sangat tinggi.
Latihan yang panjang, jadwal padat, dan tekanan untuk mempertahankan popularitas menjadi beban yang sulit.
Banyak agensi hiburan menerapkan kontrak yang sangat ketat, dengan aturan yang membatasi kehidupan pribadi artis, bahkan hingga pengendalian diet ketat.
Tekanan ini sering kali menyebabkan stres berlebihan dan berkontribusi pada masalah kesehatan mental.
Media sosial memainkan peran besar dalam kehidupan para artis, dan sayangnya, banyak artis Korea menjadi korban serangan komentar negatif dan perundungan online.
Selebritas sering menghadapi kritik pedas, baik terkait kehidupan pribadi maupun profesional mereka.
Perundungan dan komentar jahat ini berdampak serius pada kesehatan mental, terutama ketika artis merasa tidak memiliki dukungan yang cukup atau tidak mampu menanganinya secara efektif.
Meski telah ada kemajuan, stigma terhadap masalah kesehatan mental di Korea Selatan masih cukup kuat.
Banyak orang, termasuk selebritas, merasa takut atau malu untuk mencari bantuan psikologis karena takut akan pandangan negatif dari masyarakat atau risiko terhadap karier mereka.
Akibatnya, banyak selebritas yang merasa tertekan memilih untuk menahan beban masalah mereka tanpa mencari bantuan profesional, yang berpotensi meningkatkan risiko bunuh diri.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR