Nakita.id - Berikut ini adalah penjelasan mengenai apakah karyawan bisa punya passive income, yuk simak!
Passive income atau pendapatan pasif adalah penghasilan yang bisa diperoleh tanpa harus bekerja secara aktif setiap saat.
Ini bisa menjadi sumber tambahan yang sangat membantu bagi karyawan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti menabung untuk pensiun atau memenuhi kebutuhan lainnya tanpa terlalu mengandalkan gaji bulanan.
Namun, banyak karyawan yang bertanya-tanya apakah passive income bisa dicapai dengan posisi mereka yang mungkin sudah sibuk.
Kabar baiknya adalah, karyawan tetap bisa memiliki passive income jika memanfaatkan waktu dan sumber daya dengan cerdas.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tips dan trik untuk membangun passive income bagi karyawan.
Investasi adalah salah satu cara terbaik untuk membangun passive income. Bagi karyawan yang ingin memulai tanpa terlalu banyak risiko, reksa dana bisa menjadi pilihan yang baik karena dikelola oleh manajer investasi profesional.
Reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap bisa memberikan imbal hasil yang cukup stabil dengan risiko lebih rendah.
Bagi yang siap mengambil sedikit risiko lebih tinggi, investasi di saham dividen bisa menjadi pilihan yang menarik.
Saham dividen adalah saham perusahaan yang rutin membagikan keuntungan kepada pemegang saham.
Sebagai pemilik saham, Dads bisa mendapatkan pendapatan pasif berupa dividen, yang umumnya dibayarkan secara triwulanan atau tahunan.
Baca Juga: Terungkap Pekerjaan NS yang Diduga Pria Selingkuhan Paula Verhoeven, Bukan Karyawan Baim Wong?
Pastikan untuk memilih perusahaan yang sehat secara finansial dan konsisten memberikan dividen kepada pemegang saham.
Jika Dads memiliki properti tambahan seperti rumah, apartemen, atau bahkan kamar kosong di rumah yang Dads tinggali, menyewakan properti bisa menjadi salah satu cara menghasilkan passive income.
Properti yang disewakan secara rutin bisa memberikan pendapatan yang stabil setiap bulan.
Sebagai karyawan, Dads juga bisa mempertimbangkan menyewakan properti secara harian di platform online seperti Airbnb atau Booking.com.
Dengan menyewakan secara harian, tarif bisa lebih tinggi dibandingkan dengan sewa bulanan, terutama di lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan.
Meskipun perlu sedikit usaha dalam pengelolaan, passive income dari sewa properti bisa menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan.
Produk digital bisa menjadi pilihan yang menarik untuk passive income bagi karyawan yang memiliki keterampilan tertentu, seperti desain grafis, menulis, atau fotografi.
Contoh produk digital yang bisa dijual adalah e-book, template desain, atau foto.
Platform seperti Gumroad atau Etsy memungkinkan Dads menjual produk digital kepada banyak orang.
Setelah produk tersedia di platform tersebut, pembeli bisa langsung mengunduh produk tanpa harus ada interaksi langsung, sehingga menghasilkan pendapatan pasif.
Membangun platform di media sosial atau blog bisa menjadi sumber passive income yang menjanjikan.
Baca Juga: Benar Pisah? Karyawan Ungkap Baim Wong dan Paula Verhoeven Tak Tinggal Satu Atap
Sebagai karyawan, Dads bisa membuat konten di waktu luang dan menghasilkan pendapatan pasif dari iklan, sponsor, atau afiliasi.
Di YouTube, misalnya, Dads bisa mendapatkan uang dari iklan yang ditayangkan di video.
Sementara itu, blog bisa menghasilkan uang dari Google AdSense atau program afiliasi, di mana Dads mendapatkan komisi setiap kali seseorang membeli produk melalui tautan yang Dads sediakan.
Perlu diingat bahwa membangun platform seperti ini membutuhkan waktu dan konsistensi, tetapi jika dikelola dengan baik, hasilnya bisa sangat menguntungkan.
Peer-to-peer (P2P) lending adalah cara mendapatkan passive income dengan meminjamkan uang kepada individu atau bisnis kecil melalui platform online.
Dads akan menerima bunga dari dana yang dipinjamkan, yang bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang cukup menjanjikan.
Namun, penting untuk memilih platform P2P lending yang terpercaya, dan mempelajari profil risiko dari setiap peminjam.
Dengan adanya risiko gagal bayar, pastikan untuk mendiversifikasi dana Dads di beberapa peminjam untuk meminimalkan risiko.
Jika Dads memiliki akun media sosial yang aktif atau blog, Dads bisa memanfaatkan program afiliasi.
Program afiliasi memungkinkan Dads mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang terjadi melalui tautan afiliasi.
Sebagai karyawan, ini bisa menjadi passive income karena Dads cukup mempromosikan produk atau layanan sekali, lalu mendapatkan komisi setiap kali ada penjualan.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Berangkat Haji, Boyong Keluarga dan Karyawan
Platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, atau Amazon memiliki program afiliasi yang bisa diikuti siapa saja.
Dads bisa membagikan tautan afiliasi produk yang relevan dengan minat atau kebutuhan audiens.
Jika Dads memiliki keterampilan khusus, pertimbangkan untuk membuat kursus online. Saat ini, platform seperti Udemy atau Teachable memungkinkan siapa saja membuat dan menjual kursus secara online.
Misalnya, jika Dads memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti pemasaran, desain, atau keterampilan bahasa, Dads bisa membuat materi kursus dalam bentuk video atau dokumen, lalu menjualnya.
Setelah kursus dibuat, Dads tidak perlu terus-menerus mengelolanya. Setiap kali ada orang yang membeli kursus, Dads mendapatkan pendapatan pasif.
Ini sangat cocok untuk karyawan yang memiliki keterampilan di bidang tertentu dan ingin berbagi ilmu sambil mendapatkan tambahan penghasilan.
Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang cukup aman, terutama obligasi pemerintah.
Obligasi memberikan bunga tetap selama jangka waktu tertentu, sehingga cocok untuk karyawan yang ingin mendapatkan pendapatan pasif dengan risiko yang lebih rendah.
Banyak bank dan platform investasi online yang menawarkan obligasi ritel yang bisa dibeli dengan nominal terjangkau.
Pendapatan dari bunga obligasi bisa menjadi passive income yang stabil setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali, tergantung pada jenis obligasi yang Dads beli.
Mendapatkan passive income sebagai karyawan bukanlah hal yang mustahil, meskipun memerlukan waktu, ketekunan, dan perencanaan yang matang.
Baca Juga: Rayakan Syukuran KGembiraan, Karyawan KG Sambut Tahun Baru 2024 dengan Semarak Kegembiraan
Ada berbagai pilihan untuk mulai membangun passive income, mulai dari investasi hingga membuat produk digital.
Sebagai karyawan, yang terpenting adalah memilih jenis passive income yang sesuai dengan minat, keterampilan, serta modal yang Dads miliki.
Passive income bisa membantu karyawan mencapai kestabilan finansial lebih cepat dan memberikan kebebasan finansial yang lebih besar di masa depan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR