Hifni Djafar, pendidik mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, mengungkapkan bahwa SMAN Pulau Ende menghadapi banyak tantangan untuk optimalisasi pembelajaran, antara lain, keterbatasan jaringan internet, sumber penunjang pembelajaran, sarana kelas, serta area terbuka untuk pembelajaran anak di luar kelas.
“Tantangan belajar mengajar di sekolah (yang kami rasakan adalah) saat kami mengakses internet biasanya jaringan kadang masuk / baik juga kadang tidak sehingga sangat berpengaruh sekali proses efektifitas belajar mengajar. Adap keterbatasan sumber belajar jaringan internet sangat baik / kurang stabil. Dari sisi bangunan ada dua ruang kelas yang berdinding tripleks yang tidak layak serta lapangan tempat upacara yang tidak memberikan kenyamanan untuk murid berolahraga.” ujarnya.
Oleh karena itu, beberapa kebutuhan yang diharapkan dapat diperbaharui adalah
1. Menghadirkan pelatihan guru untuk pembelajaran berbasis digital
2. Pembuatan dan perbaikan sarana kelas untuk belajar anak-anak
3. Pembuatan ruang guru
4. Perbaikan lapangan olahraga dan upacara
5. Penunjang pembelajaran
6. Ruang kesehatan atau UKS bagi anak-anak
Wilfridus Kado, pendidik mata pelajaran Produktif Pertanian SMKN 7 Ende, membagikan cerita bahwa di SMKN 7 Ende sarana dan prasarana belajar di kelas terbatas sekali sehingga proses belajar tidak optimal bagi anak-anak.
“Tantangan yang kami rasakan adalah belum bisa mengoptimalkan pembelajaran di kelas karena keterbatasan sarana dan prasana yang menunjang proses pembelajaran di Kelas. Salah satunya adalah dari sisi bangunan sendiri tidak bisa digunakan.” jelasnya.
Baca Juga: Cara Ampuh Meningkatkan Daya Ingat Anak Supaya Si Kecil Tumbuh Cerdas dan Berprestasi
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR