Kemajuan sektor peternakan sapi perah juga tidak luput dari peran dan pendampingan akademisi, “Transfer pengetahuan dan teknologi yang disampaikan FFI melalui DD membantu dunia pendidikan dalam menyampaikan tips-tips praktis kepada peternak muda. Pendampingan korporasi juga menyuntikkan semangat berinovasi berbasis kewirausahaan yang merupakan modal penting memajukan industri susu segar kita.
Dukungan industri kepada para peternak yang tidak hanya memperkuat kapasitas peternak lokal, tetapi juga menggerakan perekonomian yang berimbas pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat di sekitar peternak. Kami berharap generasi muda khususnya mahasiswa yang ada di bidang peternakan juga dapat mengambil andil kelak dalam mendukung meningkatkan daya saing sektor peternakan sapi perah Indonesia di masa depan,” ungkap Prof. Dr. Idat Galih Permana, M.Sc. Agr., IPU, Dekan Fakultas Peternakan IPB.
Sementara itu, Prof. Epi Taufik S.Pt., MVPH., M. Si, Guru Besar Bidang Ilmu dan Teknologi Susu, IPB menekankan pentingnya inovasi dalam teknologi peternakan dan produksi susu.
“Inovasi dari teknologi peternakan hingga proses produksi susu sangat penting karena dapat menghasilkan produk susu yang berkualitas tinggi, aman dikonsumsi, dan bernilai gizi optimal. Kemajuan teknologi telah membuka potensi industri susu sebagai salah satu penopang ketahanan pangan nasional yang bernilai strategis. Dengan teknologi, produksi susu jadi lebih efisien, kualitas lebih baik, dan masa simpan yang lebih panjang.
Hal ini diperkuat dengan inovasi pengolahan menjadi produk susu siap minum untuk didistribusi ke konsumen. Kita harus meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam produksi dan pengolahan susu, membangun ekosistem susu segar nasional yang terintegrasi antara peternak, koperasi susu, dan industri didampingi pemerintah. Jika ini terjadi, maka kita sedang membangun masa depan industri susu yang tangguh dan berkelanjutan,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB menambahkan bahwa susu merupakan sumber pangan bergizi tinggi yang penting bagi perbaikan status gizi masyarakat, terutama pada anak-anak dan remaja.
“Susu adalah sumber pangan bergizi tinggi yang berperan penting dalam perbaikan status gizi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Kaya akan kandungan mikro dan makronutrien yang di dalamnya sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal, daya tahan tubuh, serta fungsi kognitif mulai dari usia dini hingga dewasa. Hari Susu Nusantara menjadi momen penting untuk mengingatkan kita semua akan peran gizi susu dalam membentuk generasi sehat, cerdas, dan tangguh.
Susu sapi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki status gizi, menjaga hidrasi, meningkatkan kesehatan tulang dan gigi, serta membantu regulasi nafsu makan pada anak sekolah. Kandungan zat gizinya seperti AA, DHA, dan kolin juga berperan dalam mendukung perkembangan kognitif, sementara proteinnya membantu performa fisik dan pemulihan fungsi otot. Mari kita dorong konsumsi susu sebagai bagian dari pola makan bergizi seimbang dan dukung kemajuan peternak lokal agar rantai susu Indonesia semakin kuat dan berkelanjutan,” terangnya.
Diskusi bertema Grass to Glass ini tidak hanya menyoroti peran peternak sapi perah, tetapi juga mengingatkan pentingnya susu sebagai sumber gizi yang mudah diakses dan memiliki dampak luas.
Selain bermanfaat bagi kesehatan, kemandirian dalam produksi susu juga membuka peluang bagi peternak lokal untuk tumbuh dan berdaya, baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat sekitar.
Baca Juga: Berbagai Manfaat Susu Etawa Bagi Tubuh dan 5 Rekomendasi Susu Kambing Etawa di Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR