Artika menyarankan untuk membatasi penggunaannya tidak lebih dari 1–1,5 jam per hari. Moms bisa memanfaatkan fitur pengingat waktu di ponsel untuk membantu mengatur durasi.
“Kita perlu bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjebak dalam konsumsi konten yang merusak kemampuan berpikir,” ujarnya.
2. Konsumsi Konten yang Berkualitas
Cobalah memilih konten edukatif yang bermanfaat. Misalnya, membaca artikel dari sumber terpercaya, mendengarkan podcast informatif, menonton dokumenter, atau mengikuti forum diskusi yang meningkatkan kemampuan berpikir logis dan kritis.
3. Isi Waktu dengan Aktivitas Offline yang Menstimulasi Otak
Detoks digital bukan hanya soal menjauhkan diri dari layar gadget, tetapi juga tentang bagaimana kita mengisi waktu dengan kegiatan yang merangsang otak dan meningkatkan interaksi sosial.
Liburan sekolah dan cuti bersama di bulan Juni ini bisa jadi momen tepat untuk melakukan hal tersebut.
Daripada terus terpaku pada layar, cobalah mengisi waktu dengan berbagai aktivitas yang lebih produktif.
Berdasarkan penelusuran di platform belanja online seperti Blibli, tersedia beragam produk yang bisa mendukung stimulasi otak dan perkembangan motorik.
Mulai dari buku bacaan untuk anak dan dewasa, board game, puzzle, kartu Trading Card yang memicu imajinasi dan strategi, mainan edukatif, hingga perlengkapan journaling yang membantu mengatur pikiran.
Menariknya, Blibli menghadirkan program Belanja Mainan dan Buku Berkualitas Pasti Untung (BUBU) yang menawarkan berbagai keuntungan seperti cashback, diskon, hingga voucher menarik.
Baca Juga: Pentingnya Menyiapkan Mental sebelum Jadi Orangtua, Demi Ketenangan dan Kesiapan Emosional
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR