Tabloid-Nakita.com - Kista merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh kaum perempuan. Banyak yang mengatakan, kista dapat menyebabkan kemandulan. Benarkah demikian?
Kista adalah tumor yang berisi cairan dan berasal dari suatu organ tubuh yang berubah sifat, isinya berupa cairan bening hingga padat. Semakin padat maka risiko keganasannya semakin tinggi, demikian juga bila semakin muda usia atau semakin tua usia, serta ukurannya lebih dari 10 cm.
Mama akan lebih berpotensi mengalami gangguan ini jika memiliki riwayat kista dari keluarga, terutama ibu, riwayat kista pada yang bersangkutan sebelumnya, obesitas, tidak punya anak atau belum pernah hamil, pemakaian bedak di daerah kelamin pada masa bayi dan anak-anak, serta sering mengonsumsi junk food atau makanan yang dibakar.
Namun kista sebenarnya sudah ada di dalam tubuh semua perempuan, yaitu dari ovarium (indung telur). Gangguan ini juga tidak pandang bulu, atau dapat menyerang siapa saja. Yang membedakan adalah pola hidup yang kita jalani. Jika pola hidup Mama buruk, maka kista akan kian membesar. Sedangkan jika pola hidup Mama baik, maka gangguan tersebut dapat hilang dengan sendirinya.
Oleh karena itu, segera lakukan pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan serat dan rendah lemak. Hal tersebut dikarenakan, makanan yang mengandung lemak tinggi akan menyebabkan terganggunya hormon.
Jika kista tumbuh tidak sehat di dalam tubuh, biasanya, akan terasa nyeri di area perut yang kemudian menjalar ke bagian perut bagian bawah. Hal tersebut disebabkan, karena adanya peregangan pada jaringan akibat pembesaran kista. Jika kista terus membesar dapat berisiko terjadinya kemandulan.
Kista yang terus tumbuh berkembang di dalam rahim tanpa mendapatkan penanganan medis akan berbahaya pada kesehatan reproduksi wanita. Nah, jika sudah parah kista akan menyebabkan kemandulan. Hal tersebut disebabkan karena ketidakmampuannya menyalurkan sel telur dengan baik.
Beberapa masalah lain yang menyebabkan perempuan menjadi mengalami kesulitan mendapatkan anak atau mengalami kehamilan misalnya kegagalan ovulasi yang disebabkan karena pengangkatan kista yang dilakukan berulang-ulang. Operasi yang dilakukan berulang-ulang akan menyebabkan ovarium menjadi rusak karena adanya infeksi pada folikel yang tidak matang.
KOMENTAR