Penyebab pasti ASD belum teridentifikasi hingga saat ini. Namun para ahli percaya, adanya kelainan pada otak berpengaruh besar dalam perkembangan penderitanya. Hampir sama dengan autisme pada anak.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa anak-anak dengan sindrom Asperger memiliki otak dengan perbedaan fungsional dan struktural pada di bagian tertentu, bisa jadi hal ini terjadi sejak pembentukan di janin.
Para ahli juga mempercayai bahwa kondisi ini bisa saja terjadi genetik. Beberapa gangguan mental organik juga berasal dari keturunan.
Sayangnya hal tersebut belum bisa dipastikan dan diidentifikasi, apakah gen khusus yang berperan penting pada kondisi tersebut.
Gejala umum yang biasanya bisa dilihat pada anak atau penderita sindrom asperger adalah:
BACA JUGA: Hanya 4 Persen Perempuan Tidur dengan Posisi Ini, Ada Artinya Lo!
Gangguan keterampilan sosial. Anak-anak dengan Asperger’s syndrome seringkali mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan sering disebut sebagai orang yang kaku dalam situasi sosial.
Pada umumnya mereka sulit berteman bahkan tidak suka berteman.
Perilaku eksentrik atau kebiasaan yang berulang-ulang. Sering kali anak yang menderita sindrom asperger melakukan hal-hal yang bersifat berulang. Seperti meremas-remas atau memutar jari tangan.
Ritual yang tidak biasa. Anak dengan Asperger’s syndrome kemungkinan mengembangkan ritual yang selalu diikuti, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu.
Kesulitan komunikasi. Jangankan membicarakan komunikasi, bagi mereka yang mengidap asperger melakukan kontak mata saja sangat sulit.
Mereka mungkin bermasalah menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan memahami bahasa tubuh.
Selain itu, mereka cenderung bermasalah memahami bahasa dalam konteks.
Source | : | www.dosenpsikologi.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR