Nakita.id - Tingkat emosi negatif yang tinggi, seperti kemarahan, kesedihan dan kecemasan, sangat erat kaitannya dengan seorang penderita obesitas, diabetes atau prediabetes.
Dalam sebuah penelitian baru, para peneliti dari Iowa State University (ISU) menyatakan bahwa perasaan negatif ini mungkin berasal dari masalah-masalah yang mengatur kadar gula darah yang mempengaruhi respons emosional di otak.
BACA JUGA: Lemak di Perut Lenyap dalam 1 Bulan dengan Rutin Lakukan Gerakan Ini!
Para peneliti menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 dan pradiabetes lebih mungkin untuk fokus dan memiliki respon emosional yang kuat terhadap ancaman dan hal-hal negatif.
Reaksi-reaksi ini dapat sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan meningkatkan risiko depresi.
Penemuan baru ini diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine.
BACA JUGA: Cuma 20 Menit Olahraga Ini, Lemak di Lengan dan Punggung Bisa Lenyap!
Untuk penelitian ini, tim peneliti dari ISU dan rekan di University of Wisconsin-Madison menganalisis data pada respon kejut, aktivitas otak, kadar kortisol dan penilaian kognitif.
Data untuk penelitian berasal dari Midlife di AS (MIDUS), sebuah studi nasional tentang kesehatan dan kesejahteraan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | psychcentral.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR