Nakita.id - Tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia.
Hipertensi seringkali disebut dengan si pembunuh senyap karena gejalanya yang sering tanpa keluhan.
Meskipun tanda keluhan, tetapi faktanya hipertensi banyak dialami oleh orang di Indonesia dan di dunia.
BACA JUGA: Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Bronkitis dan Bronchiolitis
Dilansir dari laman Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), Data WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi.
Itu artinya, 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, dan hanya 36,8% di antaranya yang minum obat.
Mirisnya, jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya.
Diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi dan setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
Di Indonesia sendiri, angka hipertensi juga cukup tinggi.
BACA JUGA: Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi
Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%.
Prevalensi tertinggi terjadi di Bangka Belitung (30,%) dan yang terendah di Papua (16,8%).
Sementara itu, data Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%.
Banyaknya angka penderita hipertensi ini kemudian menyedot dana BPJS Kesehatan yang cukup besar.
Menurut data BPJS Kesehatan, biaya pelayanan hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya, yakni Rp. 2,8 triliun pada 2014, Rp. 3,8 triliun pada 2015, dan Rp. 4,2 triliun pada 2016.
BACA JUGA: Adakah Perbedaan Kualitas ASI Saat Berpuasa? Ini Penjelasannya
Untuk itu, pemerintah melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Melalui program ini pemerintah berharap agar masyarakat dapat hidup dengan kualitas lebih baik.
Mengingat pencegahan Hipertensi sebenarnya dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti merokok, diet tidak sehat, kurang konsumsi sayur dan buah, dan mengonsumsi garam berlebih.
Selain itu, bertepatan dengan Hari Hipertensi Sedunia yang kebetulan jatuh di awal bulan Ramadan ini pemerintah mengimbau agar melakukan deteksi dini hipertensi secara teratur.
Misalnya dengan melakukan cek tekanan darah setiap tahun agar hipertensi dapat diketahui dan ditangani lebih dini.
BACA JUGA: Deretan Home Remedies Untuk Hilangkan Bekas Luka Cacar Pada Anak
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kemenkes.go.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR