Plak ini dapat menghambat aliran darah dan dapat berkembang menjadi penyebab dari penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA: Konsumsi Minyak Zaitun Kala Sahur dan Berbuka, Rasakan 7 Manfaat Tak Terduga!
Selain penyakit jantung dan stroke, sering makan gorengan juga dapat memicu kanker. Perubahan struktur kimia pada minyak yang digoreng terjadi karena oksidasi, yang juga mengubah struktur zat gizi dalam makanan.
Makanan kehilangan vitamin dan mineral ketika digoreng, dan berubah menjadi cokelat karena mineral karbon terbakar ketika memasak.
Menggoreng makanan dalam temperatur tinggi dapat memicu pembentukan sejumlah karsinogen (zat yang berhubungan dengan kanker), seperti akrilamida (ditemukan pada makanan tinggi karbohidrat yang digoreng), amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
BACA JUGA: Ditinggal Suami Bekerja di Bulan Puasa, Istri Tria The Changcuters Merasa Merdeka
Seringnya konsumsi makanan yang digoreng dapat memicu sel kanker berkembang dalam tubuh, terutama kanker prostat pada pria.
Alternatif gorengan yang lebih sehat untuk buka puasa Untuk mencegah hal tersebut terjadi, sebaiknya kontrol konsumsi gorengan mulai dari sekarang.
Jika ingin makan gorengan, sebaiknya memasaknya sendiri.
Gorengan yang beli di luar biasanya menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang kali sehingga dapat memicu pembentukan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan kesehatan.
Ada baiknya mencoba alternatif makanan lain daripada buka puasa dengan gorengan.
BACA JUGA: Berbuka dengan Menu Ayam? Ini Cara Agar Minyak Tidak Nyiprat Saat Menggorengnya!
Beberapa contoh makanan pembuka yang lebih sehat selain gorengan, seperti kolak, kue manis atau kue basah, berbagai macam buah-buahan, puding, siomay atau dimsum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Buka Puasa Dengan Gorengan? Ini Bahayanya".
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR