Nakita.id - Gorengan memang menjadi makanan favorit kebanyakan orang indonesia.
Tak heran jika gorengan seringkali menjadi salah satu menu saat berbuka puasa.
BACA JUGA: Keliru! Bukan dengan Kolak atau Es Teh Manis, Pakar Gizi Sarankan Menu Ini untuk Takjil
Namun, di balik kelezatannya tersimpan dampak buruk bagi kesehatan jika kita sering buka puasa dengan gorengan.
Kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.
Bayangkan saja, ketika perut kosong setelah puasa seharian, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan.
Tentunya, saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut. Karena sulit untuk dicerna, proses untuk mencerna gorengan akan memakan waktu lama serta dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk memproses zat gizi lain.
BACA JUGA: Benda Ini Selalu Ada Di Deretan Foto Adara Taista Sebelum Meninggal, Ada Apa?
Karena gorengan lebih lama dicerna, perut tidak cepat merasa kenyang.
Akibatnya, kita akan menambah makan gorengan lagi dan lagi dan menyebabkan terlalu banyak makan. Kadang mungkin kita tidak sadar sudah memakan gorengan berapa potong.
Setelah berhenti makan gorengan, baru merasa perut sudah penuh dan kenyang.
BACA JUGA: Intip Penampilan Para Publik Figur di Pernikahan Pangeran Harry-Meghan
Buka puasa dengan gorengan dapat menimbulkan keluhan yang dirasakan berbeda-beda oleh tiap orang.
Mereka yang memiliki saluran pencernaan sensitif, gorengan dapat merangsang asam lambung naik yang dapat menyebabkan heart burn (perasaan panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas).
Kandungan lemak jenuh yang ada pada gorengan dapat mengakibatkan asam lambung naik.
Selain itu, sulitnya lemak untuk dicerna dan kandungan serat yang sangat sedikit pada gorengan dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit.
BACA JUGA: Bukan Elegan Atau Indah, Gaun Pernikahan Ini Justru Terlihat Unik
Beberapa orang mungkin juga merasakan tenggorokan gatal setelah makan gorengan.
Hal ini dikarenakan terdapat kandungan akrolein pada gorengan yang menyebabkan rasa gatal. Akrolein ini terbentuk pada minyak yang sudah dipakai berkali-kali.
BACA JUGA: Tetap Langsing, Ternyata Ini Menu Makanan Nia Ramadhani Sehar-hari
Faktor utama penyebab gorengan tidak sehat sebenarnya terletak pada minyak goreng yang dipakai untuk menggorengnya.
Dampak gorengan pada kesehatan tergantung dari jenis minyak atau lemak yang digunakan untuk menggoreng, cara menggoreng (apakah dengan cara deep fried atau pan fried).
Sudah berapa kali minyak dipakai untuk menggoreng (semakin sedikit dipakai semakin baik), dan berapa banyak garam yang ditambahkan pada makanan gorengan tersebut.
Dampak jangka panjang kalau sering makan gorengan Gorengan dikenal mengandung lemak jahat bagi tubuh.
Lemak trans dalam gorengan dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau biasa dikenal dengan lemak jahat, dan menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau lemak baik dalam tubuh.
BACA JUGA: Ini Penyakit Penyebab Meninggalnya Adara Taista, Menantu Hatta Rajasa
Lemak jenuh dan lemak trans yang ada pada gorengan dapat menumpuk dan menyebabkan pembentukan plak pada arteri di tubuh.
Plak ini dapat menghambat aliran darah dan dapat berkembang menjadi penyebab dari penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA: Konsumsi Minyak Zaitun Kala Sahur dan Berbuka, Rasakan 7 Manfaat Tak Terduga!
Selain penyakit jantung dan stroke, sering makan gorengan juga dapat memicu kanker. Perubahan struktur kimia pada minyak yang digoreng terjadi karena oksidasi, yang juga mengubah struktur zat gizi dalam makanan.
Makanan kehilangan vitamin dan mineral ketika digoreng, dan berubah menjadi cokelat karena mineral karbon terbakar ketika memasak.
Menggoreng makanan dalam temperatur tinggi dapat memicu pembentukan sejumlah karsinogen (zat yang berhubungan dengan kanker), seperti akrilamida (ditemukan pada makanan tinggi karbohidrat yang digoreng), amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
BACA JUGA: Ditinggal Suami Bekerja di Bulan Puasa, Istri Tria The Changcuters Merasa Merdeka
Seringnya konsumsi makanan yang digoreng dapat memicu sel kanker berkembang dalam tubuh, terutama kanker prostat pada pria.
Alternatif gorengan yang lebih sehat untuk buka puasa Untuk mencegah hal tersebut terjadi, sebaiknya kontrol konsumsi gorengan mulai dari sekarang.
Jika ingin makan gorengan, sebaiknya memasaknya sendiri.
Gorengan yang beli di luar biasanya menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang kali sehingga dapat memicu pembentukan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan kesehatan.
Ada baiknya mencoba alternatif makanan lain daripada buka puasa dengan gorengan.
BACA JUGA: Berbuka dengan Menu Ayam? Ini Cara Agar Minyak Tidak Nyiprat Saat Menggorengnya!
Beberapa contoh makanan pembuka yang lebih sehat selain gorengan, seperti kolak, kue manis atau kue basah, berbagai macam buah-buahan, puding, siomay atau dimsum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Buka Puasa Dengan Gorengan? Ini Bahayanya".
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR