Nakita.id - Kemarin, Minggu (20/05), kabar duka kembali datang dari tokoh publik Tanah Air, yaitu dari keluarga tokoh agama kenamaan Aa Gym.
Cucu ke-8 Aa Gym yang bernama Gheziya Naura Khadija, meninggal dunia, kemarin pada pukul 16.12 wib.
Kabar pertama disampaikan oleh anak pertama Aa Gym, Ghaida Tsurayya, melalui akun instagramnya, @gdaghaida.
BACA JUGA: Bahaya SIDS, Sindrom Kematian Mendadak Pada bayi
Ghezia merupakan anak kedua dari pasangan Ghaitsa Zahira Shofa, anak ketiga Aa Gym, dengan Maulana Yusuf.
Diketahui usia anak Ghaitsa tersebut masih 2 bulan.
Pada unggahannya tersebut, Ghaida menjelaskan bahwa penyebab kematian keponakannya adalah mendadak, yang langsung disimpulkan oleh warganet Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
BACA JUGA: Aa Gym Bersama Cucunya, Berikut Foto Saat Sang Da'i Bercengkrama
SIDS merupakan suatu kematian mendadak dan tidak terduga yang biasanya terjadi pada bayi berusia 2 hingga 4 bulan.
BACA JUGA: Sahabatnya Menikah, Priyanka Chopra Tulis Pesan Haru untuk Meghan
Umumnya, sindrom ini akan terjadi saat bayi sedang tertidur dan penyebab dari sindrom ini hingga kini belum diketahui secara pasti.
Penelitian terbaru menyebutkan, sindrom ini kebanyakan terjadi pada bayi yang tidurnya tengkurap, dibandingkan dengan bayi yang tidurnya telentang atau miring.
Sayangnya, masih sedikit orangtua yang belum mengetahui tentang sindrom ini.
BACA JUGA: Menggemaskan! Inilah Bridesmaid Anak-Anak di Pernikahan Meghan Markle dan Pangeran Harry
SIDS dapat dicegah dengan beberapa cara di bawah ini, melansir Webmd.com.
1. Tidurkan bayi dengan telentang
Bayi yang tidur dalam posisi tengkurap atau miring lebih berisiko terkena SIDS, sebab bayi yang tidur miring dapat berguling, sehingga posisi berubah tengkurap.
Posisi ini tentu akan membuat wajah bayi menghadap permukaan kasur, dan ini dapat 'mencekik'nya akibat hidung yang tidak menghirup udara dengan leluasa.
Selain itu, jangan biarkan mereka tidur di kereta dorong, kursi mobil, kursi bayi, ataupun ayunan dalam waktu lama.
Lebih baik untuk menidurkannya di permukaan yang rata atau di tempat tidur.
2. Berikan ASI
Lagi-lagi 'kekuatan' ASI dapat mencegah terjadinya hal-hal tak diinginkan pada bayi.
ASI ternyata dapat menurunkan risiko SIDS sebanyak 50%, meski peneliti belum tahu alasannya.
Beberapa ahli berpikir bahwa ASI dapat melindungi bayi dari infeksi penyebab SIDS.
Selain itu, sentuhan antara ibu dan bayi juga berdampak baik pada perkembangan otak mereka.
BACA JUGA: Waspada Sindrom Kematian Mendadak saat Bayi Tidur, Ini Sebabnya Moms
3. Berikan imunisasi pada bayi
Sebuah fakta menunjukkan, bayi yang sudah diimunisasi sesuai dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mampu menurunkan risiko terkena SIDS sebanyak 50%.
Jika di Indonesia, imunisasi yang diperlukan adalah imunisasi rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI.
4. Aturan penggunaan dot bayi
Menempatkan bayi menggunakan dot saat tidur juga bisa membantu mencegah SIDS, meski ahli belum tahu mengapa.
Namun, jangan berikan dot pada bayi yang masih berusia dibawah 1 bulan.
BACA JUGA: Menantu Hatta Rajasa Meninggal Karena Kanker Kulit, Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Kanker
Memperkenalkan dot secara cepat pada bayi dapat menyebabkan 'kebingungan' puting pada bayi, bisa jadi mereka lebih memilih gunakan dot dari pada ASI.
Moms juga bisa meletakkan dot saat bayi saat mereka hendak tidur, dan lepas saat mereka sudah tertidur.
5. Jangan berikan madu pada bayi dibawah 1 tahun
Sebab, madu ternyata dapat menyebabkan botulisme pada bayi.
Asal tahu saja, bisa jadi botulisme dan bakteri yang menyebabkan mereka terkena SIDS.
6. Jauhkan bayi dari segala hal yang terlalu panas
Terlalu panas dapat meningatkatkan risiko bayi terkena SIDS.
BACA JUGA: Menantu Hatta Rajasa Meninggal Karena Kanker Kulit, Ternyata Gaya Hidup Seperti Ini Pemicunya!
Karenanya berikan tempat ternyaman untuknya saat tidur, dan buat suhu kamar mereka senyaman suhu kamar orang dewasa.
Moms dapat gunakan pakaian yang menutup tangan, lengan, dan kaki mereka.
Atau beri mereka selimut halus, namun jangan selimut untuk orang dewasa. Sebab mereka dapat tertutup selimut saat tidur.
Jika hal tersebut terjadi bayi bisa mengalami SIDS.
Yang terpenting dari itu semua adalah pastikan lingkungan di sekitar bayi aman dan bersih.
Lebih penting lagi, saat tidur sekalipun, bayi harus dalam pemantauan orangtua.
BACA JUGA: Risiko SIDS atau Kematian Mendadak Bayi di Tempat Tidur Masih Tinggi
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | webmd |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR