Nakita.id - Sehat sebelum hamil berarti menyiapkan rumah (baca: rahim) yang sehat untuk munculnya sebuah kehamilan.
Dan kaum perempuan juga perlu tahu cara menjaga kesehatan sebelum hamil dan selama hamil.
Sehat selama hamil berarti memberikan lingkungan ideal di dalam rahim agar janin bisa bertumbuh kembang optimal.
Apalagi pada awal kehamilan atau trimester pertama, organ-organ penting janin sedang tumbuh pesat.
Jika pada masa itu ibu jatuh sakit, besar kemungkinan janin akan menghadapi risiko kesehatan.
Karenanya, di masa kehamilan ibu perlu upaya ekstra untuk menjaga kesehatan.
Selain untuk memberikan tempat berkembang ideal bagi janin, juga karena selama hamil kekebalan tubuh ibu cenderung menurun.
Kehidupan baru dalam rahim terus tumbuh dengan sari-sari makanan dari ibunya.
Kondisi ini pun membuat tubuh ibu menjadi lebih lemah.
Tubuh lemah juga bisa terjadi akibat intrusi di luar tubuh ibu.
Misalnya DNA ayah yang terdapat pada bayi dikenali tubuh ibu sebagai “benda asing”.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh ibu harus bekerja keras supaya tidak membahayakan janin.
Kondisi ini memang membuat janin terlindungi, tapi bibit penyakit lain mudah menyusupi tubuh ibu.
Kesehatan ibu bisa diupayakan secara maksimal melalui persiapan menjelang dan selama masa kehamilan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Jangan lupa menjalankan pola hidup sehat, menjauhi asap rokok serta polusi lain, tidak mengonsumsi alkohol, dan berolahraga teratur.
Nantinya di saat hamil, pemantauan berat badan bisa menjadi indikator sehat/tidaknya ibu.
Berat badan yang kurang ataupun berlebih bisa menjadi penyebab munculnya berbagai macam gangguan kehamilan yang berujung pada terganggunya pertumbuhan janin.
Selain mengonsumsi makanan yang sehat, tak kalah penting adalah memantau kehamilan dengan cermat.
Baca Juga: Ini Ciri-ciri Hamil Anak Kembar Tanpa Pemeriksaan USG, Penting Banget Diketahui
Pastikan juga mewaspadai kemungkinan munculnya berbagai penyakit yang bisa menyerang ibu hamil.
Contoh penyakitnya seperti rubela, varisela/cacar air, toksoplasma, CMV, herpes, diabetes gestasional, hipertensi kehamilan: preeklamsia-eklamsia, miom, sakit gigi, hingga anemia.
Penyakit-penyakit itu bila sampai menyerang ibu hamil bisa menyebabkan janin mengalami kecacatan hingga kematian.
Atau bisa juga menyulitkan proses kehamilan hingga persalinan, semisal diabetes gestasional yang menyebabkan bayi besar (giant baby).
Akibat ukuran bayi yang kelewat besar, persalinan sering kali harus dijalani melalui operasi sesar.
Gangguan saat kehamilan perlu segera diatasi agar bayi dalam kandungan serta ibunya senantiasa dalam keadaan sehat.
Ini penting karena saat kehamilan serta proses persalinan merupakan fase rawan bagi ibu dan janin.
Pemantauan kesehatan ibu dan janin perlu dilakukan secara berkala sebulan sekali di trimester pertama dan kedua, lalu meningkat menjadi dua minggu dan seminggu sekali di trimester ketiga.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Minum Air Dingin Buat Ibu Hamil Sakit Perut? Berikut Penjelasan Ahli
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR