Menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian
Menghabiskan waktu yang berkualitas sendirian dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan mental, membuat kita menjadi pemikir yang lebih dalam, pemecah masalah yang lebih baik, dan bisa berkonsentrasi dengan baik.
Namun, Susan Heitler, PhD, psikolog klinis memperingatkan, bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu dalam kesendirian dapat meningkatkan risiko untuk depresi.
Untuk melindungi diri sendiri terhadap hal ini, penting untuk menciptakan persahabatan dan hubungan yang kuat dengan orang lain, banyak tertawa sehingga kesehatan mental tetap terjaga.
BACA JUGA: Berkaca dari Meninggalnya Ayah Olla Ramlan, Konsumsi Makanan Ini Bagus untuk Kesehatan Hati
Keranjingan media sosial
Ponsel pintar memang memberikan kepraktisan, dengan benda ini setiap orang dimudahkan untuk terhubung dengan dunia maya selama 24 jam.
Bahkan, diperkirakan bahwa jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan seseorang untuk berselancar di media sosial telah meningkat sebesar 119% selama dekade terakhir.
Padahal, penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering menggunakan media sosial berdampak buruk terhadap otak.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2013 oleh para peneliti di Michigan State University terhadap 318 orang menemukan, bahwa mereka yang rutin menyibukkan diri dengan media sosial lebih sering mengalami gejala depresi dan kecemasan sosial.
Untuk mengatasi ini, cobalah menghabiskan waktu hanya dengan satu layar pada satu waktu, serta membatasi penggunaan gawai setiap harinya.
BACA JUGA: Bukan Hanya Karena Gawai, Ternyata Ini Penyebab Lemahnya Tradisi Menulis Anak Indonesia
Menghabiskan waktu dengan orang-orang negatif
Memilih teman adalah hal yang penting untuk dilakukan, faktanya mengelilingi diri dengan orang yang berperilaku negatif akan meningkatkan risiko kita merasa tertekan.
Untuk itu, biasakan diri Moms untuk menjalin hubungan dengan orang yang memiliki energi positif, karena efektif mengurangi kemungkinan merasa depresi.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Huffington Post,livestrong.com,Reader's Digest |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR