Tabloid-Nakita.com - Di usia batita, mungkin anak sering terlihat membungkus benda-benda di dekatnya. Buku, boneka, pulpen, gelas plastik, sapu tangan, bahkan sepatu Mama. Benda-benda itu dibungkus dengan apa saja, mulai kertas koran, kertas kado, sobekan tabloid kesayangan Mama, plastik, bahkan kain. Benda-benda yang dibungkus umumnya tidak terlalu besar dan masih bisa digenggamnya.
Mengapa si batita senang membungkus barang-barang? Tak lain karena ingin mencoba. Mungkin Mama pernah membungkus sesuatu di depannya, sehingga membuatnya tertarik meniru. Ingat, usia batita memang usia peniruan. Apa pun aktivitas yang dilihat si kecil, apalagi kalau tampak mengasyikkan di matanya, pasti tak lama akan dilakukannya juga. “Kok bisa ya benda itu dibungkus?”
Lalu bagaimana sebaiknya reaksi kita saat melihat anak batita membungkus-bungkus? Selama benda yang dibungkus tidak berbahaya, biarkan saja, Mam. Aktivitas itu justru menunjukkan kepintarannya bertambah lagi.
Bagi kita, kegiatan bungkus-membungkus mungkin tampak begitu sederhana dan membosankan; namun bagi si batita, aktivitas ini bisa memberikan berbagai sensasi tersendiri. Saat ia melipat kertas, akan ada bunyi keresek-keresek yang baginya terdengar istimewa. Lalu ada benda yang tadinya terlihat jadi tiba-tiba “hilang” di dalam bungkusan. Bentuk bungkusan yang berbeda-beda juga akan membuatnya tambah penasaran.
Nah, bila si kecil belum tertarik dengan kegiatan ini, bagaimana kalau Mama Papa mengenalkannya? Sekali lagi kegiatan ini sederhana, fun dan bisa menstimulasi aneka kemampuan anak.
Sediakan kertas, plastik, atau kain untuknya berkegiatan. Tak perlu kertas baru, cukup sobekan koran atau kertas kado bekas. Saat anak memegang kertas, melipat, membungkus, meratakan bungkusan, kemampuan motorik halusnya akan terangsang. Jari jemarinya akan lebih lihai bergerak dan berkoordinasi.
Keterampilan ini akan mendukung kemampuan anak kelak saat masuk TK atau sekolah dasar. Kemampuan koordinasi antara gerak tangan dengan mata juga lebih harmonis. Sewaktu ia menyelesaikan bungkusannya, konsentrasi anak juga terlatih. Indra sentuhannya akan lebih peka, terlebih bila saat membungkus ia menggunakan berbagai media; dari koran, kertas folio, plastik, atau kain.
Jangan lupa soal kreativitas. Anak bisa mencari cara bagaimana supaya benda yang dibungkus bisa semuanya tertutup. Ia harus mengubah posisi bendanya, menambah kertas, atau mengubah cara membungkusnya. Atau bisa juga ia menempelkan aksesori di luar bungkusnya agar lebih cantik.
Ayo Mam, ajak anak membungkus-bungkus kado!
(Irfan Hasuki)
BERITA POPULER: Harga 1 Gram Emas Antam di Pegadaian hingga Cara Cek NIK Penerima Bansos PKH
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR