Nakita.id - Belum lama ini dua tokoh terkenal yaitu perancang busana, Kate Spade dan koki selebriti Anthony Bourdain, diketahui meninggal dunia karena bunuh diri.
Sepeninggal tokoh terkenal ini, masyarakat menjadi aware mengenai kesehatan mental dan bagaimana mengelola stres dan depresi.
BACA JUGA: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Yahoo Messenger! Ini Aplikasi yang Akan Menggantikannya
So para profesional kesehatan mental juga merasa harus mengingatkan untuk mendukung orang lain, yang mungkin sedang berjuang melawan depresi atau berisiko melakukan bunuh diri.
"Kita sering tidak punya waktu untuk menjangkau mereka yang kita sayangi bahkan ketika kita memperhatikan ada kekhawatiran," kata Nadine Kaslow, mantan Presiden American Psychological Association dan seorang profesor di Emory University School of Medicine.
Tapi bagaimana kita bisa tahu seseorang membutuhkan bantuan?
BACA JUGA: Putri Charlotte Terpeleset Saat Perayaan Ulang Tahun Ratu Elizabeth II, Lihat Ekspresinya!
Dr Jeffrey Lieberman, ketua psikiatri di New York-Presbyterian / Columbia University Irving Medical Center, mengatakan orang-orang dapat bertindak depresi, menjadi penyendiri atau tidak peduli atau membuat komentar yang tidak menyenangkan sebelum upaya bunuh diri.
Perubahan signifikan dalam perilaku atau pengaruh mungkin merupakan tanda peringatan juga.
"Itu bukan sesuatu yang secara spontan, tiba-tiba terjadi tanpa proses sebelumnya, Gagasan bahwa bunuh diri tidak dapat dicegah sepenuhnya salah," kata Lieberman.
Meskipun kondisi kesehatan mental merupakan faktor risiko yang signifikan, Centers for Disaese Control and Prevention (CDC) melaporkan penelitian baru-baru ini tidak membuktikan mereka memiliki kondisi kesehatan mental yang buruk.
Namun, Lieberman mengatakan bahwa ini mungkin karena banyak penyakit mental tidak terdiagnosis atau tidak diobati.
BACA JUGA: Ini Cerita Di Balik Tradisi 2 Hari Ulang Tahun Ratu Elizabeth II
Faktor-faktor lain, seperti peristiwa traumatis, tekanan hidup dan penggunaan zat aditif, dapat memainkan peran juga, yang menggarisbawahi perlunya orang terdekat berada di sana untuk mendampingi selama masa-masa sulitnya.
Kaslow mengatakan, percakapan bersifat pribadi dan langsung perlu dilakukan.
Sebab kita mungkin dapat menangkap isyarat non-verbal yang tidak jelas di telpon atau melalui pesan teks.
BACA JUGA: Ini 5 Aplikasi Wajib Agar Mudik Lancar dan Nyaman, Moms Sudah Unduh?
Joel Dvoskin, seorang psikolog di University of Arizona Medical School, juga mengatakan kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara.
“Mengatakan kepada seseorang bagaimana perasaan mereka jarang strategi yang sukses untuk apa pun, bertanya kepada mereka bagaimana perasaan mereka sering merupakan strategi yang baik,” kata Dvoskin.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bunuh diri bisa menular dan semakin meningkatkan potensi bunuh diri pada orang lain.
Hal ini dikarenakan mereka melihat pemberitaan secara langsung atau melalui media, ini adalah fenomena nyata dan meresahkan.
BACA JUGA: Beranjak Remaja, Kecantikan Putri Ariel Curi Perhatian, Ini Potretnya
Setelah aktor Robin Williams meninggal karena bunuh diri pada 2014, misalnya, peneliti melacak peningkatan 10% kematian bunuh diri selama empat bulan ke depan.
Ini dimungkinkan karena tingginya volume berita yang terperinci.
Jika seseorang menunjukkan bahwa terpikirkan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, sebaiknya mereka terhubung dengan profesional kesehatan mental.
Meskipun menurut Lieberman, ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
BACA JUGA: Penyebab dan Pencegahan Bayi Berkepala Peyang Menurut dokter Reisa
Kontak pencegahan bunuh diri, aplikasi, kelompok pendukung, dan komunitas agama, meski memang tidak mengganti pengobatan, tapi bisa membantu mereka yang sedang berjuang.
Jika seseorang berisiko membahayakan dirinya sendiri, Kaslow mengatakan, lebih baik mencari perawatan dari departemen darurat atau dokter.
“Bukan pekerjaan Anda sebagai teman atau anggota keluarga untuk mengevaluasi tingkat perawatan yang dibutuhkan seseorang,
Jika Anda benar-benar khawatir tentang seseorang yang ingin bunuh diri, saya tidak percaya bahwa hotline sudah cukup. Saya pikir aplikasi tidak cukup. Anda harus membuat mereka peduli sekarang,” katanya.
Dan kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang membutuhkan perawatan jika kita tidak bertanya, kata Dvoskin.
BACA JUGA: Hal Ini yang Dipikirkan di Kepala Seseorang Sebelum Lakukan Bunuh Diri
"Kami semua harus lebih bertanggung jawab atas kesehatan kami sendiri dan kesehatan orang-orang yang kami cintai, baik fisik maupun emosional," kata Dvoskin.
Terakhir Dvoskin mengatakan kita bisa mencegah bunuh diri selama itu dilakukan dengan cara yang sopan dan tidak mengganggu, Dvoskin berpikir itu tidak akan melukai siapapun dan mungkin akan membantu penderita depresi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Time |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR