Nakita.id - Upaya memenuhi kebutuhan gizi harusnya dimulai sejak awal kehamilan.
Bila kebutuhan gizi ini tak terpenuhi, kemungkinan pertumbuhan sel-sel otaknya tidak optimal, bahkan bisa terjadi kecacatan permanen atau berbagai kelainan fungsi alat-alat tubuh.
BACA JUGA: Agar Anak 0-2 Tahun Cedas, Rutin Lakukan Ini Sebelum Ia Tidur Moms
Risiko ini tentu sangat berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak.
Begitu pun setelah anak lahir, asupan nutrisinya harus menjadi perhatian.
Nah, bagaimana cara untuk memenuhi nutrisi harian anak tersebut ya Moms?
Apakah dengan pedoman 4 sehat 5 sempurna?
Dilansir dari kompas.com, konsep empat sehat lima sempurna yang dipopulerkan Prof Poerwo Soedarmo, bapak gizi Indonesia, sejak tahun 1950.
Sayangnya konsep itu kini dianggap tak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi.
Sebagai gantinya, kini dikenalkan pedoman gizi seimbang.
Makanan bergizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah seimbang.
Gizi seimbang ini dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan serta pemeliharaan tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan otak.
Terdiri atas zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting, di samping protein dan lemak.
Terdiri atas karbohidrat sederhana (gula) dan karbohidrat kompleks (beras, jagung kentang, tepung beras, havermut).
Setiap gram karbohidrat memberikan energi 4 kkal.
Kecukupan karbohidrat yang dianjurkan sekitar 50-60 % dari energi total.
BACA JUGA: Ingin Anak Sukses, Pastikan Ia Miliki Keahlian dalam Bidang Ini Moms!
Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan kegemukan, bahkan sampai obesitas.
Sedangkan protein yang juga merupakan sumber energi, perlukan untuk pembentukan jaringan baru.
Terdiri atas protein hewani (daging, ayam, ikan, hati, telur, susu, keju, hasil olahnya) dan nabati (kacang kedelai dan makanan olah dari kacang kedelai seperti tempe, tahu, oncom; kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang polong, kacang tanah).
Kecukupan protein yang dianjurkan adalah 10-15 % dari total energi .
Selain itu juga ada lemak, selain sebagai sumber energi, lemak juga merupakan sumber asam lemak esensial pelarut vitamin A, D, E, K, serta penting untuk kecerdasan.
Namun jumlah asupan lemak jangan sampai lebih dari 25 % kebutuhan energi secara keseluruhan agar tak terjadi obesitas.
BACA JUGA: Traveling dengan Si Kecil, Selebgram Tanya Larasati Bawa Benda Ini
Kandungan lemak pada makanan hewani lebih banyak daripada makanan nabati.
Ada pun fungsi vitamin dan mineral sebagai pemelihara dan pengatur aktivitas metabolisme dalam tubuh.
Berbagai penelitian ilmiah membuktikan, vitamin dan mineral memberi efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak, dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya.
Umumnya, vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR