3.Tahap inisiatif vs guilt (rasa bersalah)
Pada tahap ini manusia mengalami pengembangan inisiatif atau ide, misalnya ingin menggunting rambut eyang, termasuk melakukan hal-hal yang berbau fantasi atau mustahil dilakukan. Tahap ini terjadi pada usia 4 sampai 5 tahun.
BACA JUGA: Berlibur ke Italia, Warganet Salah Fokus pada Hidung Roy Kiyoshi yang Lancip, Oplas?
Perkembangan lain yang harus tercipta adalah identitas diri terutama yang berhubungan dengan jenis kelamin.
Namun, anak belajar menjadi laki-laki atau perempuan bukan hanya dari alat kelaminnya tapi juga perlakuan orang-orang di sekelilingnya kepada mereka.
Fase ini menjadi penting karena umumnya anak mulai merasakan secara psikologis pengaruh dari jenis kelaminnya.
Anak laki-laki cenderung menjadi lebih sayang pada ibu dan tidak begitu senang pada ayah. Sebaliknya, anak perempuan lebih sayang pada ayah.
4.Tahap industry (rajin) vs inferiority (rendah diri)
Memasuki tahap ini, manusia sudah termotivasi untuk berprestasi. Tahap ini terjadi pada usia 6 11 tahun.
BACA JUGA: Istrinya Cantik Tapi Pria Ini Selingkuh dengan Orang Tak Terduga! Kenali Ciri-cirinya, Moms!
5.Tahap ego-identity (identitas diri) vs role confusion (kekacauan peran)
Tahap ini akan menggejolak di usia 12 sampai 18 atau 20 tahun. Pada tahap ini manusia ingin mencari identitas dirinya.
6. Tahap intimacy (keintiman) vs isolation (pengasingan)
Memasuki tahap ini, manusia sudah mulai siap menjalin hubungan yang intim dengan orang lain. Masa ini terjadi pada usia 18 atau 19 sampai 30 tahun.
7.Tahap generativity (perluasan) vs stagnation (stagnasi)
Tahap ini ditandai dengan munculnya kepedulian yang tulus terhadap sesama. Tahap ini terjadi saat seseorang telah memasuki usia dewasa.
8.Tahap usia lanjut
Masa ini dimulai pada usia 60-an, dimana manusia mulai mengembangkan integritas dirinya.
BACA JUGA: Kisah Pilu Uyaina Arshad, Puteri Muslimah Asia 2018 Pernah Coba Bunuh Diri!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR