Wujud eksperimennya beragam; mengikat rambut dengan aneka alat ikat, jepit, bando, bandana, atau hiasan rambut lainnya.
Meningkat dari situ adalah munculnya keinginan memotong sendiri rambutnya. Bahkan bisa jadi memotong rambut orang lain.
BACA JUGA: Tragis! Perempuan Hamil Lompat dari Apartemen Setelah Pergoki Suami Hamili Ibu Kandungnya
Menghadapi perilaku seperti itu, orang tua hendaknya dapat bersikap lebih bijaksana. Hindari sikap langsung melarang anak jika ia melakukan sesuatu di luar kebiasaan.
Namun bila kegiatan yang akan dilakukan dapat membahayakan dirinya atau merugikan orang lain, orang tua berhak memperingati atau melarang.
"Sebaiknya tak hanya melarang, tapi sampaikan pula alasan-alasan yang masuk akal. Atau, sedikitnya alasan yang dilontarkan dapat diterima anak," anjur Rosdiana S. Tarigan, M.Psi., MHPEd, kala diwawancara Nakita.
BACA JUGA: Mulai 1 Juli Supermarket di Kota Ini Dilarang Gunakan Kantong Plastik!
Bila si prasekolah mencoba memotong rambutnya atau rambut orang lain, jangan langsung dimarahi atau khawatir.
Hal itu normal, menurut Rosdiana, sebab pada tahapan inilah terletak fondasi untuk menjadikan anak sebagai manusia kreatif.
Bila orang tua memarahi anak, bisa jadi malah timbul perasaan bersalah yang kelak dapat berbuntut tumbuhnya perasaan selalu ragu.
BACA JUGA: Wah! Peneliti Ungkap Sel Kekebalan Tubuh Baru dalam Kandungan ASI
Keragu-raguan itu terlihat saat anak akan mengerjakan sesuatu. Misalnya, saat anak ingin mencoba menyisir dan menjepit rambutnya sendiri. Bisa jadi anak merasa tidak mampu melakukan itu karena dalam hatinya mungkin timbul perasaan, jangan-jangan hasilnya jelek dan tidak diizinkan orang tuanya.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR