Nakita.id - Pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk susu kental manis tidak dapat digolongkan sebagai susu ramai diperbincangkan.
Pasalnya, sudah sekian lama masyarakat Indonesia menganggap produk ini sebagai susu pilihan karena harganya yang lebih murah dibandingkan susu bubuk.
Bahkan, banyak orangtua memberikan susu kental manis kepada anak-anak, padahal susu kental manis tidak dianjurkan diberikan pada anak.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah pernyataan Dr.Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, seorang dosen Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta, susu kental manis berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Kadar gula yang tinggi pada produk yang sering diberi label "sehat" ini menjadi penyebabnya.
"Jika kemudian seorang anak minum susu dari susu kental manis sebanyak dua gelas per hari seperti anjuran gizi seimbang, maka asupan gulanya sangat melebihi dari pembagian makan sehari yang seimbang untuk anak, ini saya sayangkan sekali," kata Rita, seperti dikutip dari kompas.com.
BACA JUGA: Anak Bungsu Enno Lerian Alami Alergi Makanan, Waspada Gejalanya!
Tak hanya diabetes dan obesitas, asupan gula secara berlebihan akan merusak gigi anak-anak.
"Tubuh punya toleransi tertentu dan penelitian menjelaskan, konsumsi gula lebih dari 10% energi total akan berisiko penurunan sensitivitas insulin yang kemudian memicu hiperglikemia (kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal) dan memicu risiko diabetes," tambah Rita.
Namun, yang terjadi di Indonesia, mayoritas memiliki kadar gula lebih dari 50% yang artinya sangat jauh melebihi anjuran WHO yaitu 10% dan tidak lebih.
Tak hanya itu, kandungan gula dan lemak berlebih dalam susu kental manis akan meninggalkan lendir di tenggorokan yang dapat menghambat saluran pernapasan.
Faktanya, bukan hanya susu kental manis saja yang mewakili makanan atau minuman "sehat" yang mengandung gula tinggi.
Beberapa makanan ‘sehat’ ini, ternyata menyimpan kandungan gula yang cukup tinggi.
Untuk itu, sebaiknya Moms mulai menghindari porsi yang dikonsumsi karena berbahaya untuk kesehatan.
BACA JUGA: Osteoporosis Rentan di Segala Usia, Jaga Kesehatan Tulang dengan Cara Ini
Roti gandum utuh (whole-grain bread)
Roti gandum yang memiliki lebih banyak serat dibandingkan roti putih memang bisa membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Namun, sama seperti jenis kudapan roti lainnya, roti gandum utuh ternyata mengandung kadar gula yang sama tingginya.
Menurut penelitian oleh the Harvard Medical School, setangkup roti gandum utuh memiliki jumlah indeks glikemik (GI) sebesar 71, lebih tinggi dibandingkan Snicker’s bar yang memiliki kandungan GI sebesar 51.
Indeks glikemik sendiri merupakan ukuran kecepatan makanan untuk diserap menjadi gula darah.
Semakin tinggi angka GI, maka semakin cepat pula kenaikan kadar gula darah yang akan terjadi dalam tubuh.
Oatmeal
Berita baiknya, tak semua jenis oatmel memiliki kandungan gula tinggi.
Namun, jika Moms termasuk tak memiliki banyak waktu untuk memasak oatmeal sebaiknya tak terlalu sering memilih oatmeal instan yang memiliki beragam varian rasa.
Sebab, oatmel yang sudah ditambahkan perasa mengandung cukup banyak gula dan bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Bila Moms memakannya untuk sarapan, gula yang tinggi bisa membuat tubuh cepat lelah karena harus bekerja keras mencerna gula.
Pilihan terbaik ialah menggabungkan oatmeal plain dengan susu almond.
Susu almond dipercaya bisa menjaga kestabilan gula darah dan baik untuk dikonsumsi di pagi hari.
BACA JUGA: Mudah Dibuat! Atasi Berbagai Masalah Kulit Wajah dengan Masker Oatmeal
Cuka balsamic (balsamic vinegar)
Terkenal sebagai pelengkap salad yang lezat, kebanyakan cuka balsamic ternyata memiliki campuran karamel dan jagung yang keduanya memiliki kandungan gula tinggi.
“Bahkan kadar gula pada cuka tersebut sama dengan saus salad yang creamy,” ujar JJ Virgin, seorang celebrity nutritionist dan penulis buku JJ Virgin’s Sugar Impact diet.
Virgin menyarankan, bila Moms memesan salad sebaiknya memilih saus dengan kandungan minyak zaitun atau cuka anggur merah yang memiliki kandungan gula rendah.
Jus buah kemasan
Dibandingkan meminum jus buah instan, Moms sebaiknya memilih jus buah alami tanpa gula karena jauh lebih sehat dan segar.
Selain kandungan vitamin yang lengkap, buah segar memiliki rasa gula buah alami yang bersahabat untuk tubuh.
Bila ingin mendapat rasa manis manis, pilihlah jenis buah dengan rasa manis seperti jeruk atau apel.
Karena walaupun memiliki label sehat, jus buah kemasan memiliki kandungan gula yang tinggi dan vitamin juga akan hilang selama proses pengemasan.
Selain itu, jus buah dalam kemasan juga memiliki kadar serat yang rendah, bahkan beberapa mengandung pengawet.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | MSN.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR