Setiap jenis produsen memiliki semacam strategi pemasaran yang mengatakan bahwa produk garam yang dibuatnya paling sehat, paling alami, dan paling murni.
Rekomendasi berikut dapat membuat proses seleksi Moms lebih praktis:
- Setiap jenis garam mengandung natrium klorida sebagai elemen penting, sehingga tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah besar.
BACA JUGA: Jangan Menunggu Gejala, Segera Hindari Silent Killer Hipertensi Dengan Cara Ini
- Makan garam sebenarnya tidak diperlukan karena Moms bisa mendapatkan sodium dari banyak makanan.
Garam memang dapat menambah cita rasa makanan, tapi sayangnya kadang berdampak negatif pada kesehatannya.
- Garam yang paling bergizi adalah yang diperoleh langsung dari alam melalui metode artisanal. Misalnya, garam batu dan mineral.
- Tapi strategi pemasaran menyebabkan harga garam alami menjadi lebih tinggi. Jelas, kepentingan ekonomi menguasai dunia alam.
BACA JUGA: Tak Usah Bingung, 5 Solusi Alami Ini Bisa Sembuhkan Mata Bintitan!
Karena itu, sulit untuk mengetahui apakah produk alami benar-benar layak harganya, atau apakah itu hanya skema pemasaran saja.
Bagaimana dengan konsumsinya?
Kesimpulannya, masalahnya bukan garam, tapi bagaimana kita memakannya dan berapa banyak yang kita gunakan.
Sangat penting untuk tidak terlalu sering menggunakan garam karena berbahaya bagi kesehatan.
BACA JUGA: Resmi Menikah, Cantiknya Chikita Meidy Gunakan Suntiang Seberat 5 Kg Saat Resepsi
Konsumsi yang berlebihan menyebabkan kondisi kardiovaskular, insufisiensi ginjal, kondisi lambung, osteoporosis, dan lain-lain.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tentang jenis garam dan apa alternatif bahan makanan di dapur yang dapat menggantikannya.
Dengan begitu Moms dapat memilih mana yang terbaik untuk setiap situasi dan mana yang paling berbahaya.
Ingat bahwa rempah-rempah dan herbal aromatik bisa menjadi alternatif yang bagus.
Nutrifood Research Center, Bangun Ekosistem Pembelajaran Berbasis Sains Melalui Penelitian, Pendidikan, dan Komunitas
Source | : | Step to health |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR