Nakita.id – Moms, tubuh perempuan akan mengalami perubahan pada saat hamil dan juga setelah melahirkan.
Apalagi perubahan terhadap kondisi rahim, yang tadinya membesar saat mengandung.
Bagaimana ya jadinya jika bayi sudah dilahirkan alias rahim sudah tidak membesar lagi?
BACA JUGA: Belajar dari Keguguran yang Dialami Angel Lelga, Lakukan Hal Ini Agar Rahim Cepat Pulih
Selain rahim pun, otot perut yang tadinya saat mengandung menjadi teregang, seperti apa ya setelah melahirkan?
Nah, untuk meredakan rasa ingin tahu, berikut perubahan yang terjadi pada rahim dan otot perut pasca melahirkan.
Rahim
"Pemulihan rahim ditandai dengan kembalinya ukuran rahim seperti sebelum melahirkan, yakni sekitar 6-7 cm," jelas dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, MSc., dari Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dikutip dari Tabloid Nakita NO. 581/TH. XII/17 - 23 MEI 2010.
Pada saat melahirkan, rahim naik tinggi-tinggi dalam perut di bawah rusuk.
Setelah proses persalinan puncak rahim tepat berada di bawah pusar.
BACA JUGA: Duh Anak Donita, Svarga Sampai Lakukan ini Pada Adiknya karena Gemas!
Dalam 6 minggu, rahim sudah kembali ke ukuran yang normal. Pascapersalinan rahim berkonstraksi dengan selang waktu tidak teratur.
Proses ini dipercepat dengan kegiatan menyusui, sebab hormon (oxytocin) yang merangsang produksi air susu menyebabkan terjadinya konstraksi rahim.
Otot perut dan otot pelvis
Selama hamil sembilan bulan, otot perut ibu menjadi teregang.
Menurut Phillip D. Sloane, M.D dan Salli Benedict, M.Ph., dalam bukunya Petunjuk Lengkap Kehamilan, bila tidak terjadi komplikasi apa pun, otot-otot perut akan mengencang kembali setelah melahirkan.
Proses ini disebut involusi atau secara alami perut kembali singset dalam waktu 3 bulan.
BACA JUGA: Konsumsi Buah Nangka Saat Hamil, Waspada Ancaman 4 Penyakit Ini!
Apalagi bila didukung dengan pola makan yang baik serta melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat, maka otot perut bisa kembali seperti semula.
Untuk amannya konsultasikan dengan dokter, latihan seperti apa yang disarankan, sebab kondisi masing-masing perempuan sehabis melahirkan sangat spesifik.
Di masa lampau setelah melahirkan si ibu diminta memakai bengkung/setagen/gurita supaya otot perutnya kembali kencang.
Hal ini dikarenakan setelah melahirkan perempuan zaman dulu harus segera kembali bekerja di sawah, sehingga perlu bengkung/setagen/gurita untuk menahan perutnya saat bekerja.
Kalaupun perempuan sekarang setelah melahirkan ingin memakai bengkung/setagen/gurita untuk mengencangkan otot perutnya, boleh-boleh saja, selama ikatannya tidak terlalu kencang.
BACA JUGA: Meski Sudah Punya Rumah Mewah, Ayu Ting Ting Mengidamkan Rumah Sederhana Ini
Ikatan yang terlalu kencang bisa menyebabkan perut kembung dan susah bernapas karena setelah melahirkan, pernapasan masih melalui perut.
Kalau penggunaan bengkung/setagen/gurita dilakukan dengan tepat, maka tidak ada risiko yang menyertainya.
Otot lain yang mengalami peregangan pascapersalinan adalah otot pelvis.
Sebenarnya otot ini akan pulih sendiri secara alami.
Namun bisa juga dibantu dengan latihan pengencangan otot melalui senam kegel yang bisa dimulai beberapa jam setelah persalinan, tanpa mengganggu jahitan episiotomi.
BACA JUGA: Jangan Main Ponsel Setelah Jam 10 Malam, Ini Penjelasan dari Ahli
Cara melakukannya adalah dengan membuat gerakan seperti menahan pipis beberapa kali.
Kontraksi otot yang dilakukan merapatkan jaringan dan membantu penyembuhan.
Pemulihan otot pelvis akan mencegah kebocoran air seni dan meningkatkan respons seksual.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR