"Saat itu belum tahu penyebabnya kayak gimana. Tapi, kata dokter tadi, gara-gara makan pisang. Kata dokter, perut bayi masih belum siap untuk makan pisang saat itu," tambahnya.
Melihat berbagai gejala yang di Alami Andika, I Nengah dan istrinya segera membawa putra mereka ke rumah sakit.
Meskipun sudah dirujuk, namun keadaan Andika tak kunjung membaik, bahkan pada Jumat (13/7) ia mengalami usus robek.
BACA JUGA:5 Menu MPASI Rumahan yang Mudah dan Baik Untuk Perkembangan Otak Bayi
Hingga dengan sergap, tim medis RSUD Karangasem langsung merujuk sang bayi untuk menjalani operasi di RSUP Sanglah Denpasar sesegera mungkin.
"Kemarin malam (Jumat, red) kami langsung diantar menuju ke sini dan masuk di Ruang PICU. Untung saja, tim dokter di RS tadi pagi langsung melakukan operasi pada anak saya. Usus yang dipotong sepanjang 15 cm. Sudah selesai, sekarang masih ditempatkan di PICU," imbuhnya.
Setelah mengalami operasi, Andika masih menjalani proses pemulihan hingga tanggal 21 Juli 2018 nanti.
I Nengah sendiri hanya berkerja sebagai buruh bangunan dan tani dengan penghasilan Rp700-800 ribu, sehingga pembiayaan putranya ini akan dibantu oleh pemerintah Karangasem.
"Itu pun gak pasti. Penghasilan segitu sehari-hari cuma cukup buat makan saja. Untunglah, kita dibantu oleh pemerintah Karangasem," katanya lagi.
Belajar dari kejadian Andika, nyatanya kita harus tahu benar kapan bayi sudah siap mendapatkan MPASI.
Usia dimulainya pemberian MPASI umumnya di usia 6 bulan / 180 hari.
Sesuai standar emas makanan bayi, yaitu ASI untuk bayi usia 0-6 bulan dan dilanjutkan standar emas makanan bayi yang kedua yaitu berikan MPASI saat usia bayi 6 bulan atau lebih, ASI tetap lanjut terus hingga 2 tahun atau lebih.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR