"Untuk faktor genetik persentasenya 30%, sisanya itu idiopatik dalam artian belum terjawab secara pasti apa penyebab skoliosis sampai saat ini," ungkap Labana Simanihuruk, B. Sc, selaku Brace and Rehab Clinician pada Nakita.id dalam Seminar Media 'Terapi Non Operasi: Harapan Baru Bagi Penderita Skoliosis' di Jakarta, Selasa (17/7).
BACA JUGA: Agar Tak Cepat Mati, Stop 7 Kebiasaan Ini Dalam Merawat Tanaman Hias
Labana menambahkan, faktor lain yang bisa memicu skoliosis yaitu sedentiary behavior yaitu kebiasaan buruk yang kerap kita lakukan setiap hari.
"Zaman now ini masalahnya itu ada di gadget, sepanjang hari kita menunduk sehingga membuat leher menjadi pegal dan memicu skoliosis. Selain itu kebiasaan couch potato, kalau sudah nyaman orang terbiasa menonton televisi dengan posisi miring atau posisi lain yang sebenarnya tidak optimal untuk postur tubuh," jelas Labana.
Tak hanya itu, kebiasaan perempuan duduk dengan menyilangkan kaki juga menjadi pemicu tulang memungkinkan untuk melengkung.
Walaupun terlihat santun dan bagi banyak orang dianggap anggun, namun duduk dengan posisi seperti ini akan mendorong pelvic berputar ke posisi yang tidak seharusnya.
BACA JUGA: Osteoporosis Rentan di Segala Usia, Jaga Kesehatan Tulang dengan Cara Ini
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR