Nakita.id - Tahun 2014 lalu, viral tentang wisudawati di Univesitas Negeri Semarang yang datang dengan naik becak ayahnya.
Ia adalah Raeni, mahasiswa lulusan terbaik yang kini memiliki kesempatan mendapatkan beasiswa hingga ke Inggris.
Usaha yang membuahkan hasil manis nyatanya juga dirsakan oleh Herayati, mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lulus Cum Laude dengan latar belakang keluarga yang menginspirasi.
BACA JUGA:Anak Bungsu Ussy Sulistiawaty Pakai Sepatu Warna Pink, Segini Harganya
Perempuan 20 tahun itu merupakan anak dari pasangan Sawiri (66) dan Dirah (63), Sawiri sendiri sehari-hari bekerja sebagai tukang becak.
Meskipun berasal dari keluarga tidak mampu, mahasiswi asal Cilegon, Banten ini lulus Cum Laude dengan IPK 3,77.
Ia bahkan pernah mendapatkan IP sempurna di semester 5 dengan angka 4,00.
Hera masuk di ITB dengan jalur SBMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
Tak hanya lulus dengan angka yang memuaskan, Hera (sapaan akrab Herayati) ini merupakan mahasiswi yang langganan mendapatkan Dean'st List atau penghargaan dari Dekan karena prestasi akademiknya selama 6 kali berturut-turut.
Hebatnya, ia ternyata mengikuti program magister dengan program jalur cepat S1-S2 (fast track) di mana ia telah menyelesaikan 12 SKS dengan nilai rata-rata 3,75.
Ia juga pernah menjadi delegasi Indonesia dalam acara Asia Pasific Future Leader Conference 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Hera sendri mengambil jurusan Kimia, ia menempuh pendidikannya kurang dari 4 tahun lo Moms.
Rupanya, di balik keinginannya kuliah di ITB ia terinspirasi dari guru SMP-nya yang mendapatkan beasiswa penuh di perguruan tinggi tersebut.
BACA JUGA:Dulunya Jadi Ratu Kecantikan, Gadis Ini Justru Dijatuhi Hukuman Mati
Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full," ujarnya dalam TribunJabar.
Setelah mengetahui kisah gurunya, ia bertekad untuk masuk ITB sejak itu.
Keinginan masuk perguruan tinggi tersebut pun didukung oleh orangtunya.
"Orangtua dibilang sama tetangga, "Sudah Pak, Hera mah dikuliahin saja". Nah pas Hera bilang mau ke ITB, orangtua sebenarnya khawatir tapi enggak pernah bilang "jangan". Jadi mungkin khawatirnya dipendam," kata dia.
Menurut Hera, orangtuanya bahkan tak memermasalahkan soal biaya, ia didukung penuh.
"Bahkan orangtua saya bilang, "masalah biaya urusan belakangan yang penting masuk dulu"," sambungnya.
Masuk MAN 2 Cilegon, ia kemudian mulai belajar mengerjakan tes-tes masuk universitas negeri.
"Pas kelas XII ikut try out SBMPTN yang ada soal ITB-nya. Se-Banten saya dapat peringkat empat nilainya. Yang peringkat 1-5 se-Banten dikasih beasiswa di bimbingan belajar itu," kata Hera.
Setelah lulus, ia sempat tak diterima di ITB melalui jalur SNMPTN, namun ia diterima di salah satu universitas negeri di Jakarta.
"Tapi sebelum masuk ITB, saya lebih dulu diterima di sebuah universitas negeri di Jakarta. Tapi, universitas itu mewajibkan untuk menyetorkan uang daftar ulang dulu," ujar Hera.
"Karena sebelumnya belum tahu keterima di ITB, jadi Hera ambil. Daftar ulangnya, orangtua saya bahkan sampai jual emas," katanya.
Tak menyerah ia mencoba SBMPTN di ITB dan ia mendapatkannya termasuk beasiswa bidik misi.
Saat masuk kuliah, ia bahkan mendapat bantuan pendidikan dari Pemerintah Kota Cilegon, Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal Moeldoko, dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut anak bungsu dari empat bersaudara ini, sosok orangtuanya lah yang memberi motivasi tertinggi baginya.
“Kedua orangtua selalu mendukung saya. Beliau tak pernah mengeluh walau kondisi ekonomi dalam keadaan yang terbatas. Maka dari itu saya berusaha untuk terus berprestasi di ITB,” kata Hera.
BACA JUGA:Jadi Korban Jambret, Rambut Perempuan Ini Tersangkut Rantai Motor
Setelah lulus program magister nanti, Hera ingin mejadi dosen di daerahnya, Cilegon, Banten. '
"Saya ingin membaktikan diri kepada daerah yang sudah mendukung saya selama studi di ITB, saya juga sangat senang mengajar dan meneliti," ujarnya.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Tribunjabar.com |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR