Berteriak itu bukan bentuk komunikasi, karena Moms lantang terhadap kekhawatiran dan membuat anak-anak menutup diri daripada mendengarkan.
Tetapi, melatih kontrol diri akan memberikan pesan yang lebih kuat secara keseluruhan.
"Sebuah pembelajaran akan datang kemudian, dan itu jauh lebih efektif ketika Anda lebih tenang," kata Judy Arnall, ahli perkembangan anak dan penulis buku parenting.
BACA JUGA: Lingkungan Terlalu Bersih Bisa Jadi Penyebab Leukimia, Ini Alasannya
Moms jadi dapat membicarakannya kepada Si Kecil, menjelaskan apa yang diharap dari perilaku mereka, dan konsekuensinya akibat melakukan sesuatu.
4. Jadilah proaktif
Jika di pagi hari selalu menjadi ajang berteriak, misalnya, persiapkan dengan matang di malam sebelumnya.
Ellana Sures, konselor klinis memberikan contoh bahwa ia benar-benar mengajak dua putrinya ke tempat tidur memakai kaos kaki.
Sehingga dia tidak perlu terus-terusan merengek dan kemudian berteriak tentang kaus kaki di pagi hari.
Trik sederhana ini telah membuat perbedaan besar pada keinginan untuk membentak Si Kecil.
Contoh lain dari bersikap proaktif mungkin bisa dengan bentuk lain seperti membawa makanan ringan untuk menghindari Si Kecil merengek dan tetap sibuk saat Moms membereskan rumah.
5. Sesuaikan harapan
Source | : | today's parent |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR