2. Menolak Rutinitas
Anak ngotot menolak rutinitas sehari-hari, misalnya tak mau makan, tak mau mandi, tak mau gosok gigi dan sebagainya.
Solusi:
Ketika waktunya mandi, bawa serta mainan mandinya. Kalau anak tak mau menggosok gigi, ceritakan apa akibatnya kalau gigi tidak dibersihkan lewat dongeng atau gambar-gambar.
Intinya, perilaku ngotot si batita tidak perlu ditanggapi dengan sikap marah, melainkan jangan bosan untuk memberi pengertian secara terus-menerus.
Beritahukan mana perilaku benar dan salah dalam kasus ini.
Contoh, saat anak melempar sikat gigi sebagai tanda penolakan, orangtua harus mengatakan perilakunya itu tidak benar dan tidak boleh dilakukan, sebab sikat gigi itu untuk membersihkan gigi, bukan untuk dilempar.
3. Ngotot ingin melakukan sesuatu sendiri
Misalnya pakai baju, celana, makan sendiri, padahal masih terbolak-balik atau belepotan.
Solusi:
Sebenarnya ini hal positif. Hanya saja, jika tidak difasilitasi atau diarahkan, sikap ngotot-nya dapat membuat pakaian rusak, berantakan, atau bahkan berisiko membuat cedera karena penggunaan yang keliru.
Orangtua perlu mendampingi anak dengan mengatakan ingin membantunya, bukan mengambil alih peran anak.
KOMENTAR