Tanpa diduga, FGF21 bekerja melalui jalur baru yang independen dari jalur henti renin-angiotensin-aldosteron klasik di ginjal.
Hormon FGF21 terutama disekresikan oleh hati.
Laporan lain menemukan, variasi tertentu dari gen itu tidak hanya bertanggung jawab untuk mendorong keinginan mengonsumsi gula, tetapi juga dikaitkan dengan lemak tubuh yang lebih rendah.
BACA JUGA: Meskipun Tidak Manis, 5 Makanan Ini Ternyata Mengandung Banyak Gula
Dalam studi tikus, peneliti melakukan percobaan dengan tikus biasa dan tikus yang secara genetis tidak dapat menghasilkan FGF21.
Ketika mereka diberi diet ketogenik (tinggi lemak dan rendah karbohidrat), hormon itu bisa menstimulasi minum air pada tikus biasa.
Tetapi tikus secara genetik tidak dapat menghasilkan FGF21 gagal meningkatkan asupan air sebagai respons terhadap stres nutrisi.
BACA JUGA: 2 Tahun Pernikahan, Ben Kasyafani Tulis Kalimat Romantis untuk Istri
Sementara itu, 21 orang dari Universitas Kedokteran Graz di Austria direkrut untuk studi manusia.
Para peserta secara acak ditugaskan untuk hanya minum jus, atau campuran alkohol dan jus.
Selama empat jam, para peneliti mengukur kadar FGF21 dalam darah mereka.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR