Nakita.id - Isu terkait Jakarta akan tenggelam mungkin bukan merupakan kabar baru yang tersebar.
Bukan soal ketakutan semata, warga Jakarta memang sebaiknya waspada.
Seorang peneliti iklim lokal, Irvan Pulungan, khawatir suhu udara akan meningkat beberapa derajat dan permukaan laut akan terus bertambah tinggi hingga tahun-tahun mendatang.
BACA JUGA: Benarkah Jakarta Bakal Mengalami Gempa Sunda Megathrust?
Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri juga bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya.
Masih ingat dengan banjir besar yang dialami Jakarta pada 2007?
Dilansir dari New York Times, pemanasan global ternyata bukan satu-satunya penyebab di balik kejadian tersebut.
Masalahnya, kota itu sendiri kini perlahan sedang 'menenggelamkan' dirinya.
Para ahli menghitung, Jakarta adalah kota yang tenggelam paling cepat dibandingkan kota besar lainnya di planet ini.
Begitu cepat sehingga sungai bisa mengalir ke hulu dan hujan biasa bisa menyebabkan genangan air tinggi di mana saja.
Penyebab utamanya ternyata karena warga Jakarta menggali sumur secara ilegal.
BACA JUGA: 5 Jenis Sarapan Ini Dapat Meningkatkan Memori dan Konsentrasi Anak
Menggali sumur ilegal seperti membuka saluran udara sebuah balon yang menahan kota ini di bawah permukaan tanah.
Sekitar 40% daratan Jakarta sekarang terletak di bawah permukaan laut.
Kabupaten-kabupaten pesisir seperti Muara Baru telah tenggelam sebanyak 4,2 meter dalam beberapa tahun terakhir.
Perubahan iklim di sini hanya memperburuk sejumlah keadaan yang sudah terlanjur terjadi.
Dalam kasus Jakarta, penduduk turut menyebabkan kota ini tenggelam lebih cepat.
Pembangunan yang tak terkendali dan tanpa perencanaan matang serta kurangnya saluran pembuangan menjadi faktornya.
Beban bangunan jelas melebihi daya dukung tanah di Jakarta.
Belum lagi masalah lain seperti sungai yang kotor atau sampah yang berserak di atas air.
BACA JUGA: Sering Tak Disadari, Penyakit Jantung pada Perempuan Banyak Menelan Korban!
Ahli hidrologi mengatakan, bahwa Jakarta hanya punya satu dekade untuk menghentikan proses tenggelamnya kota.
Jika tidak bisa, Jakarta Utara (kawasan Pluit) akan menjadi lokasi pertama yang berakhir di bawah air.
Bila tidak ada perubahan besar dan revolusi infrastruktur, Jan Sopaheluwakan, peneliti geoteknologi memprediksi Jakarta akan benar-benar tenggelam tahun 2050.
Jakarta tidak akan mampu membangun tembok yang cukup tinggi untuk menahan serbuan air dari sungai dan khususnya Laut Jawa.
Kondisi Jakarta ini rupanya pernah juga dialami oleh ibu kota Jepang, Tokyo pada 1900 silam.
Saat itu Tokyo mengalami penurunan daratan 365 meter. Namun dengan aturan ketat dan revolusi pembangunan, mereka berhasil menghentikan penurunan itu.
BACA JUGA: Berbagai Barang di Rumah Bisa Jadi Penyebab Kanker, Tak Disangka!
Sama seperti Tokyo, Jakarta ada pada titik balik dan sudah seharusnya kita berkata "Alam tidak akan lagi menunggu".
Sebagai warga yang bijak kita bisa melakukan berbagai hal kecil untuk menghindarinya dari mulai tidak sembarangan membuat sumur baru hingga menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR