Nakita - Id Apa yang menentukan tinggi badan kalau bukan pertumbuhan tulang. Seperti diketahui, pertumbuhan tulang berlangsung pesat sejak masa bayi hingga masa remaja. Bisa dikatakan, puncak pertumbuhan fisik manusia terjadi dua kali, yaitu pada masa balita dan masa remaja. Nah, untuk bisa mencapai puncak pertumbuhan dan tinggi badan maksimal, tulang anak sangat bergantung pada aktivitas dan zat gizi yang didapatnya.
Menurut ahli gizi Stefania Widya S., S.Gz, MPH, pada dasarnya, proses tumbuh adalah proses bertambahnya jumlah sel, diikuti pula dengan pembesaran ukuran sel di dalam tubuh. Proses ini secara mutlak membutuhkan keberadaan protein sebagai bahan baku dasar seluruh sel serta hormon-hormon pertumbuhan di dalam tubuh.
Baca juga: Mengenal Gangguan Tulang Rapuh Atau Osteogenesis Imperfecta
INTERAKSI KHAS
Organ spesifik yang berkembang pesat selama masa pertumbuhan adalah tulang. Seperti halnya sel lain di dalam tubuh, sel tulang membutuhkan keberadaan protein untuk menambah dan mematangkan sel tulang. Namun, protein saja ternyata belum mampu mengakomodasi pertumbuhan tulang. Zat gizi yang tak kalah penting perannya dalam pembentukan sel tulang adalah kalsium. Zat gizi ini merupakan komponen penyusun utama sel tulang yang membuat tulang memiliki struktur yang kokoh untuk menopang tubuh.
Protein dan kalsium memiliki interaksi yang khas di dalam tubuh. Pembentukan sel tulang melibatkan bahan baku utama, yaitu kalsium, dan “kompor” yang akan mengolah kalsium menjadi sel tulang baru, yaitu hormon dan faktor pertumbuhan. Selain itu, agar kalsium bisa diserap dengan baik oleh tubuh, maka dibutuhkan magnesium dan vitamin D dalam prosesnya.
SALING MELENGKAPI
Protein merupakan penyusun dan bahan baku utama pembentukan semua hormon di dalam tubuh, termasuk hormon dan faktor pertumbuhan. Apabila tidak ada protein, maka hormon pertumbuhan tidak dapat diproduksi. Walaupun memiliki kalsium yang cukup, tubuh tidak dapat membentuk sel tulang yang baru jika tubuh tidak memiliki protein untuk mengolah kalsium. Sebaliknya, apabila tubuh memiliki cukup protein tetapi tidak memiliki kalsium, maka tidak akan terjadi pertumbuhan tulang karena tidak adanya bahan baku utama penyusun sel tulang.
“Jadi, kedua zat gizi ini saling melengkapi. Ketika salah satu saja tidak terpenuhi kebutuhannya, mustahil pertumbuhan optimal akan tercapai. Oleh karena itu, protein dan kalsium merupakan zat gizi yang wajib ada dan terpenuhi selama masa bayi dan kanak-kanak,” ungkap ahli gizi dari Departemen Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, ini.
Anak yang sedang giat mengeksplorasi lingkungan akan sangat membutuhkan protein dan kalsium. Hal ini dikarenakan protein adalah zat gizi yang merupakan elemen dasar dari semua sel di dalam tubuh. Setiap hari, beberapa sel di dalam tubuh akan mati, dan perlu digantikan oleh sel-sel yang baru. Tanpa adanya protein, maka regenerasi maupun pertumbuhan sel akan terhambat.
Baca juga: Anak yang Aktif Akan Punya Tulang Lebih Kuat Saat Dewasa
“Pada usia anak-anak, risiko sakit juga akan meningkat lebih besar. Bila kebutuhan protein sebagai pembentuk sistem kekebalan tubuh tidak terpenuhi, maka kekebalan tubuh anak pun akan menurun,” kata Stefania, yang biasa disapa Fani. Hal ini menyebabkan anak akan lebih mudah terinfeksi bakteri dan virus. Kalau gampang sakit, anak tentu jadi tidak bebas mengeksplorasi lingkungannya lagi.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Ipoel |
KOMENTAR