Nakita.id - Setiap orang tentu ingin terlihat menawan dan awet muda, kebanyakan rela melakukan prosedur kecantikan yang kian beragam misalnya thread-lift, filler, botox dan prosedur estetika lainnya.
Treatment ini kian booming dalam dunia kecantikan, seperti filler dilakukan pada bagian wajah yang cekung atau memperbaiki wajah karena mengalami kecelakaan.
Namun, proses ini sebaiknya tidak digunakan berlebihan Moms.
Sebaiknya digunakan sesuai keperluan agar tidak mengubah kondisi wajah sepenuhnya.
Selain itu, ada kriteria orang tertentu yang biasanya tak dianjurkan dokter untuk melakukan prosedur estetika secara tergesa-gesa.
"Yang paling penting, kulit harus dalam keadaan sehat, tidak ada luka atau infeksi, tidak mudah alergi, tidak sedang menderita penyakit atau menjalani pengobatan tertentu seperti kemoterapi atau radiografi kalau belum selesai sebaiknya ditunda dulu," ujar dr. Irene Sakura Rini,SpBP(K) RE., saat ditemui dalam diskusi "Happy Lift and Thread Lift di Jakarta, Kamis (30/8).
Lebih lanjut, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) tersebut menegaskan pentingnya kestabilan psikologis sebelum seseorang melakukan prosedur kecantikan yang diinginkan.
BACA JUGA: Sukses Jadi Beauty Vlogger Terkenal, Siapa Sangka Tasya Farasya Pernah Lakukan Hal Ini
"Ketika seseorang mengalami masalah ada yang lari ke makanan, ada juga yang melarikan diri ke klinik kecantikan.
Jika kemudian dia bertemu dengan tenaga medis lalu prosedur dilakukan tanpa seleksi maka akan menjadi bencana. Akan timbul masalah kulit lain seperti infeksi, wajah mejadi tidak simetris, kerusakan saraf bahkan jaringan yang meluas", tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Lilik Norawati Sp.KK, FINSDV, FAADV juga menyampaikan sebaiknya pasien mengetahui jenis benang apa yang digunakkan oleh dokter untuk melakukan prosedur estetika.
"Jenis benang ada dua, ada yang diserap dan tidak diserap oleh tubuh. Kami lebih menganjurkan untuk memilih benang yang bisa diserap oleh tubuh karena setelah melewati 9 bulan itu akan hilang diserap tubuh.
Sementara kalau benang yang tidak diserap tubuh, seiring pertambahan usia itu benangnya akan kentara terlihat", tutur Lilik.
Disamping itu, penting untuk dokter menganalisis obat apa yang sedang diminum pasien.
Pasien yang menjelang tindakan sedang meminum obat pengencer darah tidak dianjurkan untuk segera melakukan prosedur estetika karena bebahaya.
BACA JUGA: Tak Perlu Minum Obat, Ini 6 Cara Mengatasi Sakit Kepala dengan Cepat
"Jangan meminum 3 hari sebelum tindakan. Jangan juga konsumsi bawang putih, jahe, king koil lobak, kullit manggis dan antioksidan itu bisa memicu pendarahan yang susah berhenti saat dokter sedang melakukan tindakan," ujar Lilik.
Untuk itu, merupakan hal yang krusial bagi dokter mengedukasi pasien dengan baik tindakan apa yang tepat untuk dilakukan seseorang sesuai dengan porsi dan kebutuhan.
"Jangan hanya mendengarkan 'katanya' versi orang laiin, konsultasikan secara baik dengan dokter. Cari informasi sebanyak-banyaknya," pungkas Irene.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR