Nakita.id - Di era seperti saat ini, banyak ditemui orangtua yang sudah memberikan gadget atau gawai kepada Si Kecil, meskipun usia Si Kecil masih sangat dini.
Bahkan, ditemukan beberapa orangtua yang sering memberikan gawai pada Si Kecil sejak usia mereka masih di bawah dua tahun.
Padahal menurut persatuan dokter anak di Amerika, mereka menganjurkan untuk tidak mengenalkan dan memberikan gawai kepada anak di bawah usia dua tahun.
Dalam hal ini yang termasuk gawai adalah tv, komputer, tablet, smartphone, dan lainnya.
BACA JUGA: Kenali Berbagai Jenis Penyakit Kista yang Berisiko Pada Siapa Saja
Pasalnya hal itu akan berpengaruh pada perkembangan otak Si Kecil dan menimbulkan risiko terhadap kesehatan dan kemampuan sosial anak.
"Dari penelitian sudah terbukti bahwa anak usia di bawah 2 tahun, tidak akan banyak belajar melalui apa yang ditayangkan di layar monitor," ujar Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si selaku Play Therapist dan Psikolog.
Mayke menambahkan, justru gawai akan memberikan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa, kemampuan membaca dan daya ingat jangka pendek.
Bahkan, fitur atau program dalam gawai yang dibuat untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak pun tidak banyak membantu jika diberikan sebelum usia dua tahun.
BACA JUGA: Catat Fakta Penting Seputar Kista yang Dialami Istri Ridwan Kamil
"Teknik paling jitu untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan berbicara pada anak kecil, usia 0 hingga 2 tahu adalah melalui percakapan sehari-hari dengan ibu dan anggota keluarga lainnya, ketimbang menonton video atau tv," kata Mayke menjelaskan.
Hal itu dikarenakan manusia sudah terlahir sebagai makhluk yang memerlukan interaksi dengan sesama manusia.
Dalam interaksi akan terjadi saling pandang, membaca ekspresi wajah, gerak tubuh dari lawan bicaranya.
"Ketika ibu ingin mengenalkan kata 'bola' pada anak, yang dilihat oleh anak adalah bola tiga dimensi, bentuknya bulat, bisa menggelinding, bisa ditangkap oleh tangan kecilnya," jelas Mayke beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Sweet! Mytha Lestari Akui Jika Kala Tidak Bisa Jauh Dari Dirinya
"Berbeda halnya ketika dia menonton bola dari layar monitor, yang dilihat adalah bola dengan dua dimensi, tidak dapat dia sentuh atau pegang," imbuhnya.
Gambar-gambar yang dilihat oleh anak di layar monitor akan mengacaukan pemahaman anak usia 0 hingga 2 tahun dan mudah dilupakan.
Berbeda halnya ketika anak sudah berusia 3 tahun, program-program video bisa membantunya belajar kosakata, mengenal bentuk, ukuran dan lain-lain.
Namun, hal itu pun jangan dilakukan secara berlebihan melalui layar monitor, cukup 30 menit setiap harinya.
BACA JUGA: Baru Lahir, Rian D'Masiv Punya Keinginan Ini untuk Anak Keduanya
Akan tetapi, tetap saja pengalaman langsung bersentuhan dengan benda yang nyata diperlukan oleh anak dan yang utama adalah percakapan dengan ibu dan anggota keluarganya yang penuh dengan kasih sayang.
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR