Karena bila tidak dibagi, pasangan yang merasa terbebani meski dalam waktu dekat tak mengeluh, seiring berjalannya waktu juga akan merasa lelah dan tak memiliki ruang untuk keadilan.
Belum lagi akan timbul rasa bosan bila pekerjaan akan dilakukan orang yang sama sehingga merusak aktivitas dan kebiasaan sehari-harinya.
Hal ini tentu akan mengganggu keharmonisan rumah tangga, akan munculnya protes dan rasa tak puas dalam pembagian tugas, atau bahkan biasanya Moms akan merasa berat dan merasa tak diberi ruang untuk menjalani aktivitas perempuan sebagaimana mestinya.
Jadi perbincangan masalah pembagian tugas rumah tangga, selain Dads mencari nafkah dan Moms membereskan rumah, tetap harus dipertimbangkan matang-matang.
Tak ada salahnya mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama, namun ada baiknya bila bersama-sama bekerja sama dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
Dua hal yang terdengar seirama namun berbeda makna.
3. Jarang menghabiskan waktu berdua di luar rumah
Baca Juga : Jenis Cincin Pernikahan Tunjukkan Keharmonisan Rumah Tangga, Benarkah?
Pasangan tak baru tak jarang hanya ingin menghabiskan waktu berdua di rumah.
Tetapi bila ini terus beralngsung hingga satu sampai dua tahun pernikahan, ada salah satu pihak yang merasa terperangkap.
Meskipun setiap pasangan memberi kebebasan untuk keluar dan menghibur diri dengan lingkungan sosial masing-masing, pasangan tetap harus meluangkan waktu untuk bepergian berdua dan menghabiskan waktu berdua di luar rumah.
Dengan aktivitas tersebut, pasangan akan lebih mengenal karakter pasangan masing-masing di luar rumah.
Source | : | theguardian.com,psychology today,bustle.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR