Nakita.id - Setiap orangtua yang telah memiliki momongan tentu akan memerhatikan proses tumbuh kembang Si Kecil.
Sebab melalui tahapan tumbuh kembang yang ditunjukkan oleh Si Kecil, dapat mencerminkan bagaimana kondisi kesehatan fisik dan psikologisnya.
Agar tumbuh kembang tidak terhambat, maka orangtua sebisa mungkin harus memberikan rangsangan untuk Si Kecil.
Rangsangan atau pelajaran pertama yang sampai kepada Si Kecil akan diterima melalui kelima indranya.
Baca Juga : Hati-Hati, Salah Pilih Cat Tembok Berisiko Kanker pada Si Kecil
Yaitu auditori atau pendengaran, visual atau penglihatan, taktil atau perabaan, gustatori atau pengecapan, dan olfaktori atau penciuman.
Akan tetapi, menariknya selain lima indra itu, menurut Anne Gracia selaku Konsultan Neurosains Terapan, terdapat dua sistem indra lainnya yang mendasari terbentuknya kemampuan motor sensorik dan motor persepsi.
Dua sistem ini adalah vestibular atau keseimbangan tubuh dan propioseptif atau gerak antarsendi ke seluruh rangka tubuh dan otot.
Mungkin untuk sebagian Moms masih jarang menderang dua indra tersebut, tapi yang harus Moms tahu adalah ketujuh sistem sensorik itu harus distimulasi agar berkembang dengan baik.
Baca Juga : ‘Gila Lu Ndro!’, Film Komedi Penuh Kritik Sosial yang Sangat Menyentil
Dengan demikian, proses pencapaian perkembangan kognitif Si Kecil akan terwujud dengan mudah.
Perkembangan kognitif yang akan dialami oleh Si Kecil antara lain meliputi proses pembelajaran atau academic learning, kegiatan sehari-hari atau daily living activity, dan juga perilaku.
Namun, sebelum memberikan stimulasi, ada dua hal penting yang harus orangtua pahami.
Pertama, kenali apakah proses input atau gerbang informasi bayi semua berfungsi baik.
Baca Juga : Mengapa Bayi Menangis Saat Dilahirkan? Ini Salah Satu Penyebabnya
"Bila tidak, orangtua perlu memberi stimulasi khusus pada bagian sensori yang tidak optimal tersebut," ujar Anne beberapa waktu lalu.
Kedua, ketahui patokan tahapan perkembangan Si Kecil.
"Misalnya kemampuan apa saja yang harus dicapainya sesuai dengan usia kronologis anak," imbuh Anne.
Kabar baiknya, walaupun difokuskan pada bagian sensori tertentu, proses stimulasi sebenarnya berefek positif secara menyeluruh.
Baca Juga : Berkarier di Belantika Musik, Begini Kisah Ghea Indrawari dengan Sang Mama dan Adiknya
Oleh karena itu, stimulasi harus dilakukan sejak Si Kecil berusia dini dan sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR