Baca Juga : #LovingNotLabeling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong
Kedua, jangan gunakan kata bodoh tetapi pahami dahulu kondisi anak.
Sebagai seorang psikolog, Nina melihat bahwa kadang kala anak-anak tidak hanya kesulitan dalam pelajaran karena pelajaran itu saja.
Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhinya.
“Kadang kadang ada pelajaran matematika yang dia tidak bisa mengejarkannya karena belum betul-betul paham. Ada juga masalah ketidak telitian. Atau karena tidak bisa konsentrasi. Beberapa hal itu kan tentu berbeda-beda penanganannya,” ungkap Nina.
“Selain itu, kadang-kadang ketika anak terlalu tertekan dengan guru atau pelajaran tertentu, anak tidak bisa mengerjakan pelajaran tersebut. Hal-hal itu yang akhirnya membuat dia terkesan gagal terus dalam pelajaran tersebut,” tambahnya.
Baca Juga : Ternyata Tak Semua Kondisi Tubuh Bisa Konsumsi Pisang di Malam Hari
Padahal bila orangtua dapat mengetahui apa saja yang dapat menghambat prestasi anak, maka orangtua akan tahu bahwa begitu banyak kata yang bisa digunakan selain kata bodoh.
Tentunya dengan menggunakan kata-kata yang lebih positif, orangtua bisa membantu anak lebih berprestasi.
“Misalnya ‘Sulit ya pelajarannya? Ayo kita belajar lagi’, atau coba digali lagi hal apa yang sebetulnya membuat anak menjadi sulit,” ujarnya.
Baca Juga : Jangan Panik, Ini 10 Kumpulan Mitos Seputar Caesar yang Perlu Moms Ketahui
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR