Meski pada kisah yang dialami Becker, dan banyak kisah lain menunjukkan rasa bangkit walaupun batal menikah, namun seorang psikoterapus New York City bernama Christina Curtis mengungkap bahwa pasangan yang melalui peristiwa menyakitkan tersebut akan memiliki ketertekanan dan juga bergulat dengan mentalnya sendiri.
Baca Juga : Pernah Batal Menikah, Conchita Caroline 'Katakan Putus' Kembali Bertunangan
"Perkawinan yang tertunda atau batal akan membawa masalah pada sikap dan identitas pribadinya. Mereka akan memiliki mimpi untuk dirinya sendiri, dan takut untuk memulai kisah baru dalam hidup," ujar Curtis. "Ini akan menyaring hidup mereka. Karena generasi milenial kini merasa bahwa pernikahan merupakan opsional, sehingga mereka akan lebih memilih dan juga khawatir dengan orang-orang baru yang hadir di hidupnya. Mereka akan memiliki ketakutan pada orang-orang baru di sekitarnya," tambah Curtis.
Sebuah studi dalam The Wedding Report pada 2013 silam menemukan bahwa 13 persen hubungan asmara yang tidak berakhir dalam pernikahan tercatat di seluruh dunia.
Banyak yang akan memiliki trauma dalam percintaannya, namun banyak pula yang kemudian bangkit dan mencapai kesuksesannya.
Dampak berkali-kali batal menikah
Bukan tidak mungkin, perempuan akan menjadi pihak yang merasa paling disakiti dalam hal ini.
Seperti yang dilansir dari Slate, perempuan akan merasa kehilangan mimpinya ketika mimpinya menikah hancur begitu saja.
Bahkan ia akan menghabiskan hari-harinya setelah itu dengan penuh aktivitas yang tidak berguna.
Mereka akan melampiaskan rasa kecewanya dengan berbagai hal, yang kadang membahayakan dirinya sendiri.
Beberapa orang akan merasa seperti zombie yang tidak berperasaan, melakukan banyak hal tanpa kendali, sesuai dengan keinginannya.
Dan beberapa orang akan merasa murka dengan dirinya sendiri.
Source | : | Huffington Post,nakita.id,nytimes.com,Chicago Tribune |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR